Mohon tunggu...
Wild flower
Wild flower Mohon Tunggu... -

Tukang baca yang sedang berusaha merangkai kata.

Selanjutnya

Tutup

Drama Pilihan

Panggung Kematian

8 Juli 2016   18:20 Diperbarui: 8 Juli 2016   18:32 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau kamu pikir aku takut, pada ancamanmu ? 

Hua hua hua hua

Aku tak berayah, tak beribu, tak beranak, tak punya satu apapun jua untuk ku takuti. Tanpa hasrat untuk  memiliki sesuatu apapun  , membuatku kebal terhadap semua bujuk rayu, serta segala rasa takut macam kalian.

Aku hanya memiliki satu tujuan,  dan tujuanku jelas, tanpa bisa dialihkan. 

"Akulah kematian, yang akan datang mengambil semua bentuk kehidupan fana." 

Itulah takdirku, itulah tujuan dan itulah asal muasalku.

Pertanyaan Kematian pada Kehidupan :

Aku heran, kenapa kedatanganmu selalu disambut dengan penuh gembira oleh Manusia. Dalam setiap tangisan bayi, selalu tawa mereka merekah, dan selalu saja doa penuh syukur dipanjatkan pada Sang Pencipta.

Lalu kenapa kehadiranku begitu dibenci mereka ?

Aku selalu digambarkan sebagai iblis jahat perengut kehidupan. Padahal aku hanya menjalankan tugas, sama seperti kamu. Aku yang meluruhkan daun daun kering, agar memberi tempat bagimu untuk menunaskan kembali daun daun baru.

Dari Kematian yang ku sebarkanlah , tanah tanah menyubur dan siap untuk kau tabur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun