Ada tugas menanti sang pencabut nyawa. Hari ini seorang bayi mati, katanya karena terkena vaksin palsu. Juga ada pelaku bom bunuh diri yang membuat tugasnya bertambah banyak saja. Belum lagi kecelakaan, karena pemudik yang cerobah dan tak sayang nyawa. Sungguh manusia edan, sudah banyak tugas kematian tanpa perlu ditambah dengan segala bentuk kebodohan mu itu.
INTERMEZO SEJENAK DI LAIN TOPIK
Tahukah kamu kehidupan, bahwa sebenarnya aku juga punya sedikit hati, saat ku cabut nyawa Pak Tua yang kini sedang menghadapi Sarkatul maut, aku merasa sangat sedih. Pak Tua itu suka sekali berbagi cerita dan dongeng pada anak anak di rumah bercat putih. aku selalu  ikut terbuai pada cerita Pak Tua itu, sampai lupa harus mencabut nyawa anak yang terkena Cancer, dan sebagai akibatnya, aku terkena Skors . Tapi tak mengapa,Aku senang , kini ku lihat anak itu sudah sembuh dan bisa bermain dan tertawa lagi.
Sudah dulu sementara, nanti kita sambung lagi.
Aku  sudah  diingatkan untuk segera mencabut nyawa Pak Tua, deadline sudah menanti, setelah 3 kali ku tunda, karena aku masih ingin mendengar ceritanya, juga aku masih ingin melihat tawa anak-anak disekelilingnya. Â
Kamu beruntung sobatku , kehidupan, kamu selalu ditemani tawa dalam segala tugasmu. Aku , aku hanya bisa mencuri curi sedikit tawa tawa dalam setiap jam kunjunganku.
Akhir Jeda, kembali ke Topik
Bisakah kau bayangkan kehidupan,
Didunia yang tanpa aku ?
Dunia yang dipenuhi orang- orang serakah,Â
yang sibuk mengeksploitasi alam, dan membabat pohon,Â