2. Kemungkinan keterbatasan kreativitas periklanan, penerapan teori ini jika terlalu ketat dapat membatasi kebebasan dan kreativitas dalam merancang iklan. Sehingga menghambat inovasi dalam periklanan.
3. Perbedaan persepsi dan interpretasi, menilai efek samping iklan bisa sangat subjektif dan bergantug pada latar belakang, nilai, dan preferensi individu atau kelompok.
KesimpulanÂ
teori efek samping ini menekankan bahwa iklan memiliki dampak yang lebih luas dari pada yang direncanakan. Hal ini disebut "efek samping" yaitu karna efek yang awalnya direncanakan untuk khalayak tertentu tidak tercapai melainkan mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya kelompok baru yang tidak ditarget kan iklan tersebut justru terpengaruh dan membentuk sub budaya baru. Ini merupakan aspek penting yang harus diperhitungkan dalam perancangan dan pelaksanaan strategi periklanan. Selain itu teori efek samping periklanan memiliki nilai penting dalam mendorong tanggung jawab dan etika dalam periklanan, namun perlu diterapkan dengan bijak agar tidak menghambat kreativitas dan inovasi dalam industri.
Wildan Defulloh, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta.