Mohon tunggu...
Wildan Defulloh
Wildan Defulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membahas tentang Teori Efek Samping Periklanan

8 Juli 2024   20:48 Diperbarui: 8 Juli 2024   20:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/

Nama : Wildan Defulloh

NIM : 23010400095

Mata Kuliah : Pengantar Advertising

Dosen Pengampu : Jamiati KN, S.I.Kom., M.I.Kom.,

Teori Periklanan

Secara teori periklanan adalah salah satu bentuk penyampaian pesan dalam komunikasi non personal mengikuti tatanan teori yang diterapkan pada ilmu komunikasi khususnya komunikasi massa. Ada beberapa teori yang menjadi landasan dalam mempertimbangkan konsep periklanan, pada kali ini saya akan membahas tentang salah satu teori dalam iklan yaitu teori efek samping (cutting edge).

Apa Itu Teori Efek Samping?

teori efek samping atau cutting edge ini menjelaskan bahwa iklan secara tidak langsung dapat mengubah bentuk perilaku yang menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya tertentu. Mengapa dikatakan teori "efek samping", karena hal ini efek yang awalnya direncanakan untuk sasaran khalayak tertentu tidak tercapai melainkan mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya kelompok baru.

Iklan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap orang yang menerimanya. Iklan dapat mempengaruhi setiap orang selama tahap sosialisasi berita dan mengarah pada pendalaman pesan. Sejak awal berdirinya, industri periklanan diyakini telah mendorong konsumen yang membeli produk tanpa terkendali yang didorong oleh faktor keinginan pribadi terhadap produk sehingga menimbulkan penyimpangan perilaku yang bertentangan dengan perilaku budaya masyarakat sekitar yang berlaku. Teori ini menyatakan bahwa periklanan secara tidak sadar dapat mengubah  perilaku yang menyimpang dari budaya umum dan membentuk subkultur tertentu. Teori mutakhir -- teori yang mematahkan teori efek samping, Hal ini tidak memberikan dampak yang awalnya direncanakan pada khalayak, melainkan berdampak pada khalayak yang tidak direncanakan.

Selain itu banyak para tokoh yang berpendapat hampir mirip dengan masing-masing pendapatnya, dan saya ingin mengutip pendapat dari Liliweri (1992:50-62), menurutnya iklan secara tidak disadari dapat mengubah perilaku menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu. Dalam pengertian lain efek yang semula direncanakan untuk sasaran khalayak tertentu tidak tercapai namun malah mencapai sasaran yang tidak direncanakan.

Contoh Kasus

Contoh kasus dari teori ini bisa kita lihat pada era sekarang dimana ada iklan suatu game online yang dimana seharusnya game online ini dimain kan oleh khalayak yang sudah berusia remaja yang sudah mengerti baik buruknya disaat bermain game online. Hal ini secara tidak disadari banyak juga yang bermain game online pada usia dini yang biasanya pada usia dini cenderung melakukan hal hal untuk mengenal lingkunganya bukan hanya bermain game online. Kasus ini jelas mengubah perilaku menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu. Dalam pengertian lain iklan game online yang seharusnya dimainkan diusia remaja namun malahan pada usia dini banyak yang bermain juga dan ini merupakan efek yang semula direncanakan untuk sasaran khalayak tertentu menjadi tidak tercapai. Akibatnya anak menjadi jarang keluar rumah hanya berdiam diri dirumah dan bergantung pada handphone yang digunakan untuk bermain game online.  

https://www.freepik.com/
https://www.freepik.com/

Selain itu ada juga contoh kasus iklan tentang rokok pada tahun 1920 yang menggambarkan tentang ada seorang perempuan yang sedang merokok disamping teman laki-lakinya. Lalu pada beberapa tahun kemudian banyak perempuan lain yang juga ikutan merokok. Akibatnya masyarakat menilai pada iklan tersebut telah mempengaruhi perubahan tata nilai masyarakat tentang sifat perempuan (feminisme) yang dianut pada saat itu. Perempuan penghisap rokok dikatakan telah berubah menjadi laki-laki.

Adapun Kekurangan dan Kelebihanya 

Kelebihan:

1. Kelebihan yang pertama yaitu, Teori ini dapat membantu kita memahami bahwasanya iklan tidak selalu berdampak positif yang berarti bisa juga berdampak negatif dan juga dapat menimbulkan efek samping yang merugikan konsumen ataupun khalayak.

2. Mendorong periklanan yang bertanggung jawab, yaitu dengan memahami potensi dampak negatif mendorong para pengiklan untuk bertindak lebih bertanggung jawab dan etis dalam memproduksi dan memasarkan iklan.

3. Peningkatan kesadaran pada masyarakat, hal ini memfokuskan pada kesadaran masyarakat itu sendiri terhadap pentingnya bersikap kritis pada iklan dan tidak mudah terpengaruh oleh pesan pesan iklan.

Kekurangan:

1. Kesulitan membuktikan efek samping, hal ini sering kali sulit untuk mengukur dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu iklan khususnya pada efek jangka panjang.

2. Kemungkinan keterbatasan kreativitas periklanan, penerapan teori ini jika terlalu ketat dapat membatasi kebebasan dan kreativitas dalam merancang iklan. Sehingga menghambat inovasi dalam periklanan.

3. Perbedaan persepsi dan interpretasi, menilai efek samping iklan bisa sangat subjektif dan bergantug pada latar belakang, nilai, dan preferensi individu atau kelompok.

Kesimpulan 

teori efek samping ini menekankan bahwa iklan memiliki dampak yang lebih luas dari pada yang direncanakan. Hal ini disebut "efek samping" yaitu karna efek yang awalnya direncanakan untuk khalayak tertentu tidak tercapai melainkan mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya kelompok baru yang tidak ditarget kan iklan tersebut justru terpengaruh dan membentuk sub budaya baru. Ini merupakan aspek penting yang harus diperhitungkan dalam perancangan dan pelaksanaan strategi periklanan. Selain itu teori efek samping periklanan memiliki nilai penting dalam mendorong tanggung jawab dan etika dalam periklanan, namun perlu diterapkan dengan bijak agar tidak menghambat kreativitas dan inovasi dalam industri.

Wildan Defulloh, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun