Nama : Wildan Defulloh
NIM : 23010400095
Mata Kuliah : Pengantar Advertising
Dosen Pengampu : Jamiati KN, S.I.Kom., M.I.Kom.,
Teori Periklanan
Secara teori periklanan adalah salah satu bentuk penyampaian pesan dalam komunikasi non personal mengikuti tatanan teori yang diterapkan pada ilmu komunikasi khususnya komunikasi massa. Ada beberapa teori yang menjadi landasan dalam mempertimbangkan konsep periklanan, pada kali ini saya akan membahas tentang salah satu teori dalam iklan yaitu teori efek samping (cutting edge).
Apa Itu Teori Efek Samping?
teori efek samping atau cutting edge ini menjelaskan bahwa iklan secara tidak langsung dapat mengubah bentuk perilaku yang menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya tertentu. Mengapa dikatakan teori "efek samping", karena hal ini efek yang awalnya direncanakan untuk sasaran khalayak tertentu tidak tercapai melainkan mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan. Akibatnya sasaran baru itu terpengaruh dan membentuk suatu sub budaya kelompok baru.
Iklan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap orang yang menerimanya. Iklan dapat mempengaruhi setiap orang selama tahap sosialisasi berita dan mengarah pada pendalaman pesan. Sejak awal berdirinya, industri periklanan diyakini telah mendorong konsumen yang membeli produk tanpa terkendali yang didorong oleh faktor keinginan pribadi terhadap produk sehingga menimbulkan penyimpangan perilaku yang bertentangan dengan perilaku budaya masyarakat sekitar yang berlaku. Teori ini menyatakan bahwa periklanan secara tidak sadar dapat mengubah  perilaku yang menyimpang dari budaya umum dan membentuk subkultur tertentu. Teori mutakhir -- teori yang mematahkan teori efek samping, Hal ini tidak memberikan dampak yang awalnya direncanakan pada khalayak, melainkan berdampak pada khalayak yang tidak direncanakan.
Selain itu banyak para tokoh yang berpendapat hampir mirip dengan masing-masing pendapatnya, dan saya ingin mengutip pendapat dari Liliweri (1992:50-62), menurutnya iklan secara tidak disadari dapat mengubah perilaku menyimpang dari suatu budaya umum dan membentuk sub budaya kelompok tertentu. Dalam pengertian lain efek yang semula direncanakan untuk sasaran khalayak tertentu tidak tercapai namun malah mencapai sasaran yang tidak direncanakan.
Contoh Kasus