Kubisikkan suatu hal padamu “aku hanyalah perempuan akhir zaman yang senantisa berusaha untuk mengikuti jejak langkah beliau dan keluargaNya agar bisa bersanding denganmu.” Menjadi pelengkapmu nanti untuk membangun keluarga sesuai dengan ajaran sang Baginda Terkasih Rasulullah SAW. Disini, aku juga akan berusaha untuk memantaskan diri agar tak malu dengan bersandingnya akhlakku dan akhlakmu nanti.
Untukmu wahai calon pendampingku...
Itulah aku, dengan segala kekuranganku nanti berharap kamj lah pelengkap hidupku, penenang sanubari dan penyejuk mata dibalik sorotan wibawa mu..
Duhai kekasih halalku yang namamu masih dalam rahasia Ilahi.
Tak ada yang dapat kulakukan untuk mencurahkan segala rindu yang mengakar dalam kalbu selain meminta dan menyapamu lewat alunan syahdu do’a-do’a di penghujung malamku pada Sang Ilahi Rabbi. Beribu-ribu rindu kusalamkan padamu melalui Tuhanku Sang Maha Rahiim.
Maaf jika rinduku mungkin mengusik waktu tidurmu kala itu. Maaf pula mungkin rinduku membuat mu merasa aneh pada waktu itu. Ketahuilah itu semua kulakukan hanya untuk menguatkan sinyal antara kita, agar tak ada rasa kaku saat pertemuan indah kita nanti. Karena setidaknya kamu telah merasakan hadirku di sepertiga malammu.
Begitupun aku yang juga merasakan hadirmu di penghujung malamku dan Rabbku. Itulah harapanku wahai pelengkap tulang rusukku.
Salam rindu dariku untukmu sang kekasih idaman.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.
Calon isterimu....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H