Sebuah sudut pandang tentang gempa turki dan suriahÂ
Ini kadang yang menjadi masalah adalah tempat wisata. Orang yang datang ke situ dari berbagai lokasi, kadang ngga tahu ada ancaman bahaya. Kemenparekraf bisa didorong untuk melakukan safety induction terutama untuk lokasi wisata alam yang ekstrim.
Dari BNPB sendiri sudah ada aplikasi inarisk yang bisa digunakan untuk cek potensi bencana saat kita berada di suatu lokasi. Cuma sistemnya sebaiknya tidak berhenti sampai situ saja.
Saat tsunami Aceh, ada seorang anak bernama Tilly Smith yang berasal dari USA dan kebetulan lagi liburan sekeluarga di Thailand. Dia berhasil menyelamatkan penduduk sekitar dari tsunami karena guru geografinya mengajarkan tanda-tanda tsunami, yang biasanya justru "membahagiakan", seperti air pantai surut  banyak ikan terdampar.Padahal setelah itu gelombangnya tinggi.
Kita ingin banyak Tilly Smiths lain. Walaupun di negaranya tidak ada ancaman tsunami, tapi dia mampu menerapkan ilmu dari gurunya di lokasi lain. Semoga siswa di Indonesia juga seperti itu, bila ada kurikulum gempa di sekolah.
Seorang kawan berkomentar, "Mestinya penduduk lokal lebih jago ya membaca kondisi alam, tapi ya tergantung juga apakah tipikal ignorance atau tidak".
Ini kejadian nyata di Pulau Simeulue. Pelajaran mengenai tsunami dan cara menyelamatkan dirinya dibentuk menjadi lagu daerah dan diajarkan turun temurun. Pas tsunami Aceh, semua waspada langsung lari ke tanah yang tinggi.Â
Jadi korban meninggalnya sangat amat sedikit untuk ukuran pulau kecil yang tidak punya penghalang apa-apa dari samudera.
Kalau tidak salah sampai dijadikan bahan karya tulis ilmiah juga. Namanya Smong.
Palu pun, pada saat kejadian gempa itu sebenernya sedang merayakan upacara tradisional yang menurut sejarahnya, tentang peringatan gempa, tsunami masa lalu, Nomoni.
Berkat kurangnya literasi bencana, Nomoni bergeser jadi sekedar festival. Parahnya juga, lokasi yang dari turun temurun dianggap berbahaya, yang kemudian diamini oleh penelitian Badan Geologi tahun 2012. Semoga Palu, Sulawesi Tengah juga semakin meningkat kesadaran bencananya sekarang.