Dengan menulis ada kebutuhan yang tersalurkan, dan dengan menulis ada pengalaman dan pengetahuan yang ingin dibagikan. Menulis untuk hidup, hidup untuk menulis. Seorang penulis yang rakus membaca, maka dia tak pernah kekeringan ide. Sebab dengan membaca, pikirannya akan terbuka, dan kreativitas menulispun akan keluar dengan sendirinya. Menulis setelah tidur bisa kita jadikan runitinitas yang baik bila kita konsisten dan komitmen dalam melakukannya.Â
Menulis setelah tidur harus menjadi kebiasaan positif yang membuat kita manjdi penulis yang produktif karena ingin berbagi. Semakin banyak berbagi, maka kita akan semakin banyak pula menerima.Â
Menulislah setelah tidur, dengan menulis setelah tidur, ada kebahagiaan tersendiri yang kita rasakan, bila kita mau berbagi. Menulis itu ekspresi diri, menulis itu menyenangkan, menulis itu bisa menghasilkan uang, dan menulis adalah bagian dari kehidupan kita. Jangan pernah berhenti menulis. Sebab ketika kita berhenti menulis, maka kita akan kehilangan moment indah dalam perjalanan hidup kita yang indah ini.
Poin 55"Belajar Menulis dari Mariska Lubis"
Pengalaman pribadi penulis yang belajar dari seorang penulis yang bernama Mariska Lubis yang banyak memberikan ispirasi untuk menulis.
Poin 56 "Biasakanlah Menulis Sebelum Tidur "
Ketika menulis telah menjadi sebuah kebutuhan, maka mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mampu mentransfer semua informasi yang ada di depam mata. Baik melalui buku secara langsung atau media baca lainnya seperti internet. Bila kita telah membiasakan diri dalam menulis, dan melakukan komitmen tinggi untuk terus menulis, maka kita akan merasakan saluran-saluran yang tersumbat dalam pikiran kita menjadi mudah mengalir. Bagaikan air sungai yang terus mengalir sampai jauh ke laut. Biasakanlah terus menulis setiap harinya, dan janganlah tidur sebelum kita menulis. Dengan menulis ada terapi jiwa dan refleksi diri agar hidup kita esok selalu lebih baik dari hari ini.
Poin 57 "Ketika Ide Menulis Macet"
Bila kita mengalami hal tersebut diatas maka segeralah banyak membaca tulisan orang lain. Dari sanalah akan muncul ide cemerlang yang membuat kita berkata kepada diri sendiri. Menulis memerlukan sebuah proses. Proses paling penting adalah membaca. Ketika ide menulis macet, maka saatnya kita harus beristrahat sejenak, dan membiarkan pikiran kita menerawang jauh dalam menemukan ide yang cemerlang.
Poin 58 "Membaca Adalah makanan Utamaku, dan Menulis Adalah Minuman Pelepas Dahaga"
Membaca adalah tempat dimana seorang penulis menemukan ide-ide dalam mengembangkan tulisnnya. Menulis adalah tempat di mana seseorang penulis menelurkan ide-idenya dari proses membaca itu. Itulah sebabnya kenapa membaca dan menulis menjadi satu kesatuan yang tidak dibisahkan. Menulislah adalah sebuah proses. Itu tak begitu saja lahir tanpa proses membaca. Oleh karena itu, biasakan membaca dan menulis dalam keseharian kita. Maka rasakan butiran-butiran kalimat memikat yang membuat kita menjadi seorang penulis yang berbakat dan hebat.