Mohon tunggu...
Wiwik Arifin
Wiwik Arifin Mohon Tunggu... -

Cerpenis merupakan Buruh Migran Indonesia. Kelahiran Merauke 10 April dan tinggal di Jawa saat mulai pendidikan sekolah tahun 1997. (Blog: wiwikarifin.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Balada Cinta Anak Rantau

24 Maret 2016   17:28 Diperbarui: 24 Maret 2016   17:37 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mantan tunangan?" sebenarnya Angga ragu menanyakan hal ini.

Aini tersenyum tipis sambil memijit-mijit ikan bakar ditangannya. Memastikan kalau sudah matang semua. "Dia menikah dengan orang Jakarta tepat di hari pertama aku mempunyai hand phone. Ibuku yang memberi tahu. So, aku memutuskan untuk pulang nant-nanti saja kalau sudah banyak uang sekaligus membawa pangeran, hehehe," tawa Aini renyah.

"Kalau begitu, aku siap menjadi pangeranmu. Ayo kita pulang, hehee," canda Angga mampu membuat Aini tersedak. Untung daging ikan, bukan durinya.

"Kamu!" jengkel Aini menyimpan senyum.

"Habiskan ikannya, nanti kuantar pulang ke tempatmu."

Aini mengangguk. Keduanya berlomba melahap talapia yang super menggoda itu. Memang tanpa bumbu apa pun, namun mampu mengenceskan liur perut yang lapar.

***

Sejak kejadian itu, Aini dan Angga sering bertemu di hari libur yang sama. Kadang sebulan sekali, tiga bulan sekali bahkan ada yang sampai enam bulan baru menjumpai hari libur yang sama.
Meski sangat terlambat akhirnya permit kerja Angga sudah jadi. Kini ia tidak lagi ketakutan jika berpapasan dengan Encik Baju Hitam.

"Aini ...."

"Ya."

"Boleh aku minta alamat rumahmu?" tanya Angga saat makan malam bersama di kedai tomyam. Bahasa mereka sudah tidak saya-saya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun