"Bu, karena keluarga  sudah datang, saya pulang dulu," katanya.
      "Sebentar Mas, makan dulu di kantin sama anak saya ya?"
      "Tidak usah Bu, terima kasih."
      "Kalau begitu terimalah ini, untuk transport pulang ya?" kataku seraya memberikan uang pada anak itu.
      "Tidak Bu, maaf saya tidak biasa menerima uang untuk orang yang sedang kesusahan. "
      "Hanya sekedarnya Nak, sebagai tanda terima kasih ibu."
      "Terima kasih,Bu," ucapnya  menolak halus.
      "saya permisi ya, Bu,"lanjutnya.
      "Ya Allah, terima kasih, Nak...."
      "Sama-sama, Bu" jawabnya  bergegas berbalik  dari ruang UGD.
 Aku terpaku menatap anak punk yang berbaju hitam itu berjalan dengan gagah meninggalkanku hingga menghilang di kegelapan. Dialah Kesatria hitam yang benar-benar ada di dunia nyata. Menolong tanpa pamrih! Di balik penampilannya yang menakutkan, ternyata hatinya sangat mulia. Terima kasih Nak, semoga Allah membalas kebaikan dan selalu melindungimu yang merindukan kebebasan.