Siyamah yang belum genap berusia duapuluh tahun itu tidak malu-malu berkonsultasi dengan Bu Camat menyampaikan kendala-kendala yang dia hadapi di desanya. Bahkan dia sering memohon kesediaan  Bu Camat  mendampinginya memberikan pengarahan atau memberi sosialisasi  mencegah pernikahan dini dan mencanangkan asi ekslusif
      "Di desa saya rata-rata lulus SD saja bu, malas meneruskan ke SMP soalnya jauh tempatnya. karena tidak sekolah, banyak  yang  nikah muda,"  cerita Siyamah
      " hampir tiap tahun ada ibu melahirkan dan balita yang meninggal karena kesadaran  tentang kesehatan  kurang, " lanjutnya.
      "Kalau TKnya sudah ada belum?" tanya Bu Camat
      "Belum bu, anak-anak langsung masuk SD."
      "Wah sayang sekali, usia dini adalah usia emas untuk dididik sehingga otak mereka bisa bekerja maksimal. Kalau begitu tahun ini saya usulkan agar bantuan pengadaan  Pendidikan Anak Usia Dini di desamu," kata bu Camat.
      "Siap Bu!" jawab Siyamah dengan wajah semringah. Sudah lama dia memimpikan di desanya ada sekolah TK.
***
 Berkat usulan dari Bu Camat , dana PAUD  bisa disalurkan di desanya. Dengan bimbingan, arahan dan bantuan petugas dari UPTD Dinas Pendidikan, cita-cita Siyamah terwujud. Pak lurah mendukung program dari Siyamah dengan menyediakan  ruang kosong yang ada di balai desa. Sedangkan gurunya adalah Siyamah, dibantu Surini yang telah memperoleh pelatihan dari Dinas Pendidikan.
      "Mbak, Siyam saya punya baju baju PSH dan batik yang sudah tidak muat kalau mau, besok pas rapat PKK diambil ya? Besok saya siapkan," kata bu Camat, diam-diam  memperhatikan  Siyamah yang selalu memakai seragam posyandu ketika rapat PKK.
      "Wah mau sekali Bu Camat, terima kasih," jawab Siyamah gembira.