Teknologi ini menggunakan molecular sieve sebagai matrik adsorber yang mengikat molekul air namun tidak mengikat bioetanol.
Molecular sieve yang dibutuhkan memiliki ukuran pori tertentu sehingga hanya molekul air saja yang terikat. Molecular sieve membentuk ikatan dengan air yang bersifat reversibel sehingga dapat diregenerasi dan  digunakan kembali.
Proses dehidrasi etanol menggunakan sistem molecular sieve dilakukan dengan mengalirkan etanol hidrous pada unit dehidrasi molecular sieve.
Etanol ini akan melewati butiran-butiran molecular sieve dan air yang terkandung pada etanol terserap pada material molecular sieve tersebut.
Etanol anhidrous yang keluar dari unit dehidrasi molecular sieve, selanjutnya dialirkan pada penampung produk.
Terdapat 2 unit piranti dehidrasi molecular sieve yang digunakan secara bersamaan, satu unit beroperasi menyerap air dari aliran etanol, sementara unit yang lain sedang regenerasi.
Regenerasi dilakukan dengan menguapkan airnya kembali. Â Air yang terserap molecular sieve dilepaskan dan diuapkan masuk kedalam aliran etanol.
Campuran air dan etanol diembunkan dengan pendingin air dalam kondensor regeneran molecular sieve. Â Cairan campuran air-etanol ini mempunyai kadar etanol yang rendah, yang dapat dilakukan recycle balik.Â
Teknologi ini digunakan oleh pabrik alkohol yang memproduksi bioetanol anhidrous. Sangat bermanfaat dapat digunakan untuk meningkatkan kadar bioetanol hidrous (95%) menjadi bioetanol anhidrous (99.8%) dengan efisien.
Keunggulan teknologi ini memiliki proses sederhana, efisien dalam penggunaan energi, dapat diautomatisasi sehingga mengurangi tenaga kerja.
Begitupula molecular sieve dapat diregenerasi dan memiliki umur pemakaian yang panjang sampai 5 tahun. Sistem ini dapat berdiri sendiri atau dapat diintegrasikan dengan sistem destilasi pada pabrik bioetanol hidrous.Â