Setelah selesai ganti pakaian, cepat-cepat kutemui Sang Kekasih.Di ruang tamu itu Indra sedang duduk menunggu. Melihat aku datang, dia tersenyum dan akupun tersenyum. Maka ruangan itu penuh dengan senyum.Â
Tentu saja lelaki yang duduk di depanku ini bukan Indra Wibowo. Dia adalah Indra Susanto. Indra yang sederhana. Indra yang tidak istimewa. Indra yang biasa-biasa saja, tidak pernah menarik. Indra yang tak bisa dibanggakan kepada siapapun.Â
Tapi juga Indra yang kucintai. Apakah hanya karena ia bernama Indra sehingga aku mencintainya? Satu pertanyaan lagi yang tidak akan pernah terjawab. Mungkin jawabnya persis sama ketika aku bertanya, apakah benar aku mencintai dia? Â Tepat pukul sepuluh lewat lima, seperti biasanya Indra Susanto berpamitan.
"Selamat malam Widyasari!" Ucapnya.
"Selamat malam!"
Lalu malampun hanyut dalam keheningan panjang dan tak kutemukan jawaban apakah benar aku mencintai Indra Susanto. Entah kemana aku harus menemukan jawabannya.Â
Bandung 5 Desember 2020Â
Penulis : Bunda Widya dan HensaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H