Kejadian ketiga, kita mundur beberapa hari sebelum kejadian no 2, saya baru tahu bahwa saya hamil, hari kamis subuh saya mendapati hasil tespek menunjukan strip 2, saya dan suami berencana mau ke dokter kandungan di hari sabtu depan..
Belum sempat saya ke dokter kandungan, di hari selasa siang, saya merasakan ada cairan yang keluar di sela paha saya sesaat setelah saya selesai mengerjakan pasien poli yaitu pasien anak pada kejadian no 2.Â
Sungguh saya tidak tahu cairan apa yang keluar ini, sampai saatnya saya berganti pakaian, ternyata cairan yang keluar ini adalah darah.Â
Jam 19 saya berangkat ke dokter kandungan, setelah saya mencoba meredakan tangis saya akibat meninggalnya pasien saya ini.
Dengan menahan sedih karena kematian pasien, saya mendapati bahwa kehamilan saya ini adalah hamil kosong atau blind ovum, dengan usia kehamilan 8 minggu, dokter kandungan menyarankan saya untuk melakukan kuret.Â
Mungkin susah untuk saya ceritakan perasaan saya pada hari itu, saya menangis untuk semuanya.. dunia terasa runtuh.. saya merasa di hari itu lemari saya jebol, sudah tidak mampu lagi menampung semua baju di dalam lemari.
Saya memutuskan untuk mengambil cuti 3 hari diluar sabtu dan minggu, jadi total 5 hari saya off dari semua aktiktifitas pekerjaan, jumat, sabtu, minggu, senin dan selasa.
Dimana hari sabtunya saya mendaftar untuk tindakan kuret.Â
--------------
Sepanjang menunggu jam tindakan kuret dan selama hari minggu itu, saya tidak bisa berhenti menangis. saya terus menangis.Â
Saya tahu bahwa sedang ada yang tidak baik-baik saja dengan mental saya.Â