Mohon tunggu...
Endah Manganti
Endah Manganti Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation

Saya seorang Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation yang terlahir dari Mama yang berasal dari Suku Ondae Poso, Sulawesi Tengah campur Banjar, Kalimantan Selatan dan Papa yang asli Sunda, Jawa Barat. Saya hobi menulis dan senang mendeskripsikan hampir semua perasaan, pengalaman dan apapun yang saya lihat. Saya juga senang dan suka menulis Cerpen. Salam dan bravo selalu ONDAE!!! Ohya skefo, saya pernah selama hampir 20 tahun menjalani profesi sebagai Jurnalis di koran lokal, majalah komunitas dan terakhir di Harian Bisnis Indonesia. Terima kasih!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Life is a Choice

3 Agustus 2023   11:02 Diperbarui: 3 Agustus 2023   11:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sopir Bus B juga menoleh ke belakang dan berkata, "Saudara-saudara tolong berhenti dulu sejenak dari kegaduhan. Ketahuilah bahwa kita di penghujung jalan, di bawah sana ada tikungan tajam. Seperti saya sampaikan, bus ini tidak ada aturannya, bebas melakukan apa saja. Jalan di bawah terjal dan jurang yang menganga, kalau saya tidak pintar-pintar mengendalikan kendaraan, bus akan jatuh ke jurang. Selain tidak ada aturan, bus ini remnya juga tidak pakem karena tidak pernah service". Mendengar penuturan sopir tersebut para penumpang gelisah dan marah pada sopir, "Mengapa kami tidak diberitahu sebelumnya, berarti kamu akan mencelakakan kami". Sang sopir menjawab, "Sudah dari awal saya sampaikan bahwa bus ini tidak ada aturannya, jadi jangan menuntut saya dan terimalah konsekuensinya karena kalian telah memilih bus ini sebagai kendaraan kalian". Akhirnya berjalanlah Bus B menuruni jalan dan saat melalui tikungan yang tajam mobil tidak bisa dikendalikan, maka binasalah Bus B beserta seluruh penumpangnya.

Itulah konsekuensi sebuah pilihan, berani memilih maka harus berani pula menanggung konsekuensinya. Semoga kita tidak pernah salah memilih, sebab penyesalan di akhir atas pilihan kita tidaklah berguna.

Dalam perspektif keimanan seorang muslim, Allah azza wa jalla juga telah memberikan pilihan kepada manusia berupa dua jalan, yaitu jalan fujur (kefasikan) dan jalan takwa (ketaatan) sebagaimana disebutkan dalam Alqur'an Surah As Sham ayat 8-10.

Jalan fujur adalah jalan yang serba boleh (free will). Manusia bebas melakukan apa saja, mau tidak sholat, tidak puasa, korupsi, suap, LGBT, minum khamar, makan babi, kumpul kebo, tak peduli halal haram, dan sebagainya, silakan saja. Pendek kata, semua aturan agama diterabas dan dilanggarnya.

Namun ingat, bahwa semua pelanggaran agama yang dilakukan di dunia pada akhirnya akan mengantarkan seseorang kepada kehidupan yang penuh siksa dan kesengsaraan di akhirat (neraka). Nasibnya akan seperti penumpang di Bus B.

Sebaliknya, jalan takwa adalah jalan yang penuh aturan dari Sang Khalik, berisi perintah dan larangan yang sangat ketat buat manusia. Manusia wajib beribadah, berzakat, bersedekah, berbakti kepada orang tua, memiliki akhlak yang baik dan sebagainya.

Juga diharuskan menjauhi sederet  larangan yang jumlahnya cukup banyak. Bila semua kewajiban agama dilaksanakan dengan ikhlas dan larangan ditinggalkan demi mengharap ridho Allah, dijamin akan memberikan kebahagiaan dunia dan kenikmatan di akhirat (surga). Nasibnya akan seperti penumpang di Bus A.

Pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan pendek ini, bahwa manusia diberikan hak kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan ia tempuh dan dia harus siap untuk menerima konsekuensi dari pilihannya tersebut. Kita diberikan akal dan nafsu untuk memilih, maka gunakanlah akal sehat sebelum memilih karena pilihan itu sangat menentukan apakah kehidupan kita akan berakhir dengan husnul khatimah (akhir yang baik) atau suul khatimah (akhir yang buruk).

Semoga bermanfaat, terutama sebagai peringatan buat diri sendiri.

Jakarta, Ahad, 30 Juli 2023/12 Muharam 1445 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun