Mohon tunggu...
Putri GIOK
Putri GIOK Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation

Saya seorang Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation yang terlahir dari Mama yang berasal dari Suku Ondae Poso, Sulawesi Tengah campur Banjar, Kalimantan Selatan dan Papa yang asli Sunda, Jawa Barat. Saya hobi menulis dan senang mendeskripsikan hampir semua perasaan, pengalaman dan apapun yang saya lihat. Saya juga senang dan suka menulis Cerpen. Salam dan bravo selalu ONDAE!!! Ohya skefo, saya pernah selama hampir 20 tahun menjalani profesi sebagai Jurnalis di koran lokal, majalah komunitas dan terakhir di Harian Bisnis Indonesia. Terima kasih!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Life is a Choice

3 Agustus 2023   11:02 Diperbarui: 3 Agustus 2023   11:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pilihan tersebut berisiko tinggi terhadap kesehatannya. Maka jangan kaget bila suatu saat tubuhnya agak kekuning-kuningan dan setelah check up divonis terkena hepatitis B atau C, atau sakit  maag, atau typus karena over time, kelelahan dan tidak perhatikan asupan makanan. 

Demikian pula orang yang memilih suka merokok, baik rokok filter, kretek, atau elektronik, jangan menyesal  bila suatu saat dia atau keluarganya dinyatakan jantung koroner atau kanker paru akibat asap rokok yang ditimbulkannya. Karena perokok aktif maupun pasif memiliki potensi besar terkena dua penyakit tersebut.

Pertanyaannya adalah, mengapa begitu banyak pilihan, ada pilihan yang benar dan ada pilihan yang salah, tapi masih banyak manusia yang cenderung memilih pilihan yang salah yang berakibat merugikan diri sendiri dan atau orang lain, seperti kasus merokok. Apakah kurang ilmu?

Jawabannya sederhana, karena manusia di samping diberikan akal sehat, juga diberikan nafsu. Bila kekuatan hawa nafsu lebih dominan, manusia cenderung abai dan tidak peduli dengan bebagai aturan yang dianggapnya membelenggu kebebasannya sehingga melupakan akal sehat.

Hasil akhir dari setiap pilihan yang dilandasi hawa nafsu adalah kekecewaan dan penyesalan yang tidak berguna.

Ilustrasinya begini. Dalam suatu perjalanan ada dua bus untuk mengangkut penumpang. Bus A peraturannya ketat, antara lain kecepatan kendaraan dibatasi maksimal 80 km/jam, penumpang  harus memasang safety belt, tidak boleh komunikasi pakai HP, tidak boleh merokok, tidak boleh saling berbicara antara penumpang, konsumsi minuman keras, membawa binatang peliharaan dan sebagainya.

Pendek kata, banyak sekali aturannya. Ketika akan berangkat sang sopir mengajak seluruh penumpang berdo'a dan mengucapkan "Bismillah" ketika berangkat.

Sementara Bus B menawarkan kebebasan seluas-luasnya kepada para penumpangnya. Segala aturan di Bus A tidak diberlakukan di Bus B. Sebelum berangkat sang sopir berkata, "Saya mohon perhatian sejenak kepada para penumpang bahwa bus kita ini tidak ada aturannya, silakan berbuat sekehendak Anda di bus ini. Bagi yang tidak suka dengan kegaduhan dan ketidakteraturan, silakan pindah ke Bus A".

Dalam perjalanan, ada penumpang di Bus A yang gerah dengan aturan yang ketat, merasa terbelenggu dan ingin turun pindah ke Bus B. Demikian pula ada penumpang di Bus B yang tidak kuat kebisingan, kegaduhan dan bau asap rokok, jengah, minta turun pindah ke Bus A.

Sampailah kedua bus di ujung perjalanan melalui pendakian dan selanjutnya menurun melewati tikungan yang tajam dengan kecuraman yang dalam, apabila tidak berhati-hati mobil akan masuk ke jurang.

Berhentilah kedua bus tersebut. Sopir Bus A menoleh ke belakang dan berkata,"Saudara-saudara, kita berada di penghujung jalan, akan menurun dan jurang menganga di depan, diminta memasang dan mengencangkan sabuk pengaman, berdo'a, semoga di tikungan di bawah sana bisa kita lalui dengan selamat, Bismillah". Akhirnya Bus  A dan seluruh penumpang tiba dengan selamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun