Saat pengawal menutup matanya, Apollo melepaskan Io ke sungai. Tapi dia lupa merubah Io kembali ke wujud semula.
Ketika Juno mendengar bahwa Io telah melarikan diri, dia mengirim lalat untuk mengejar Io. Gadfly adalah lalat yang dapat menggigit.
"Moo moo," teriak Io, yang masih berwujud sapi saat si lalat menemukannya.
Io berusaha berenang sekuat tenaga ke muara sungai, berharap si lalat tidak mengikutinya (sapi bukanlah perenang yang baik).
"Moo moo," teriak Io, saat si lalat kembali menemukannya.
Io semakin putus asa dan terus terbawa arus menuju Mesir.
Mesir bukanlah tempat yang baik bagi peri air. Tidak ada buaya di Sungai Tiber tempat Io berasal seperti halnya di Sungai Nil. Ketika Juno mengetahui hal ini, dia terbang ke Mesir dan mengubah Io kembali ke bentuk aslinya.
"Terima kasih, Juno!" Ucap Io dengan rendah hati sambil menangis.
"Ya, baiklah," gumam Juno. "Semoga kau segera mendapatkan seorang suami yang baik." Juno lalu terbang dengan cepat, meninggalkan Io yang malang di Mesir.
Io, bagaimanapun, adalah peri air. Setelah menarik nafas dalam-dalam, Io berenang pulang kembali ke tempat asalnya.
Catatan :
Bangsa Romawi menyembah ribuan dewa. Saat memperluas kerajaannya, mereka menemukan dewa baru yang disembah oleh budaya lain. Mereka kemudian memilih dewa yang mereka sukai dan menganggap seolah-olah dewa pilihan dari budaya lain itu adalah dewa Romawi.