Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jupiter, Juno dan Io Sang Peri Air

7 Februari 2021   08:12 Diperbarui: 7 Februari 2021   09:43 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pengawal menutup matanya, Apollo melepaskan Io ke sungai. Tapi dia lupa merubah Io kembali ke wujud semula.

Ketika Juno mendengar bahwa Io telah melarikan diri, dia mengirim lalat  untuk mengejar Io. Gadfly adalah lalat yang dapat menggigit.

"Moo moo," teriak Io, yang masih berwujud sapi saat si lalat  menemukannya.

Io berusaha berenang sekuat tenaga ke muara sungai, berharap si lalat tidak mengikutinya (sapi bukanlah perenang yang baik).

"Moo moo," teriak Io, saat si lalat kembali menemukannya.

Io semakin putus asa dan terus terbawa arus menuju Mesir.

Mesir bukanlah tempat yang baik bagi peri air. Tidak ada buaya di Sungai Tiber tempat Io berasal seperti halnya di Sungai Nil. Ketika Juno mengetahui hal ini, dia terbang ke Mesir dan mengubah Io kembali ke bentuk aslinya.

"Terima kasih, Juno!" Ucap Io dengan rendah hati sambil menangis.

"Ya, baiklah," gumam Juno. "Semoga kau segera mendapatkan  seorang suami yang baik." Juno lalu terbang dengan cepat, meninggalkan Io yang malang di Mesir.

Io, bagaimanapun, adalah peri air. Setelah menarik nafas dalam-dalam, Io berenang pulang kembali ke tempat asalnya.

Catatan :
Bangsa Romawi menyembah ribuan dewa. Saat memperluas kerajaannya, mereka menemukan dewa baru yang disembah oleh budaya lain. Mereka kemudian memilih dewa yang mereka sukai dan menganggap seolah-olah dewa pilihan dari budaya lain itu adalah dewa Romawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun