Sekitar abad ke-6 Sebelum Masehi, mereka mulai menggunakan serbet atau napkin yang dibawanya itu untuk mengemas makanan yang tersisa agar dapat dibawa pulang.
"Doggie bag" baru mulai dikenal sekitar tahun 1940-an, saat Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia II, kekurangan makanan adalah fakta kehidupan sehari-hari --- dan keadaan ekonomi membuat pemilik hewan peliharaan menjadi lebih kreatif dalam berhemat dengan memberikan sisa makanan kepada anjing yang merupakan hewan peliharaan paling populer di sana..
Tetapi ribuan orang Amerika juga makan malam di restoran di mana praktik hemat tidak berlaku, karena saat itu restoran tidak menawarkan untuk membungkus makanan sisa.
Pada tahun 1943, kafe San Fransisco, eh Francisco mempromosikan sebuah inisiatif untuk mencegah kekejaman terhadap hewan peliharaan, menawarkan kantong karton yang dapat dengan mudah diminta oleh pelanggan yang ingin membawa pulang sisa makanan untuk hewan peliharaan (anjing) mereka..
Kira-kira pada waktu yang sama, hotel-hotel di Seattle, Washington mulai memberikan kantong kertas lilin bertuliskan "Bones for Bowser" (tulang untuk Browser) kepada para pengunjung.
Restoran-restoran lain di seluruh pelosok Amerika akhirnya mengikuti dan melakukan hal serupa.
Lucunya, orang-orang pun meminta "doggie bag" (tas anjing) agar dapat membawa pulang makanan sisa untuk dimakan oleh mereka sendiri.
Praktik ini membuat kecewa banyak orang pada saat itu, karena tujuan semula dari "doggie bag" sebetulnya adalah membawa pulang sisa-sisa makanan seperti potongan tulang untuk hewan peliharaan (anjing) di rumah, bukannya sisa potongan daging untuk dimakan oleh tuannya.
Seiring berjalannya waktu --- terutama dengan bertambahnya ukuran porsi restoran --- sepertinya orang sudah tidak lagi peduli akan siapa yang nantinya menikmati isi "doggie bag" tersebut di rumah, dan sebagian besar orang juga tidak merasa malu ketika meminta pramusaji membungkus sisa hidangan utama untuk dikonsumsi oleh mereka sendiri.
Semenjak mendengar cerita itu dari teman kakak, akupun tidak lagi malu-malu bahkan membiasakan diri meminta "doggie bag" kepada pramusaji restoran di mana pun aku makan.