Ada banyak cara untuk pola hidup ini seperti mengurangi penggunaan sumber daya, membuat kompos, mengurangi konsumsi hewani, membeli produk merek lokal.Â
Gaya hidup nol sampah dan gaya hidup berkelanjutan memiliki tujuan yang sama yaitu berutujuan untuk mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan dengan berbagai cara.
Mereka yang menjalani gaya hidup nol sampah mungkin merasa merasa nyaman untuk tidak memakan yang berkaitan dengan kemasan plastik, melainkan gaya hidup berkelanjutan ini memiliki pertimbangan untuk memberikan dampak yang lebih besar untuk mengatasi masalah perubahan iklim yang ekstrem.Â
Perubahan iklim yang semakin hari menjadi masalah serius bagi kita dengan adanya gaya hidup berkelanjutan ini mampu memberikan dampak yang besar. Gaya hidup ini bisa mengurangi emisi gas rumah kaca.Â
Nol Sampah juga dapat mengurangi dampak pada polutan dan penyakit menular lainnya dari TPA. Gerakan Nol Sampah ini juga memberikan keuntungan dalam peningkatan kesuburan tanah untuk pertanian lokal.Â
Melalui olahan sampah kompos organik untuk menanam sayuran organik tanpa pestisida, hal ini akan menjadi lebih sehat untuk dikonsumsi jangka panjang karena tidak ada pupuk kimia.
Pengaruh dari gaya hidup ini juga mampu meningkatkan ketahanan pangan lokal dan ketahanan energi.Â
Hal ini dikarenakan karena berkurangnya ketergantungan pada bahan baku menjadi lebih efisien. Salah satunya yaitu dengan mengurangi konsumsi daging dengan menggantinya dengan daging vegan.Â
Mengutip dari National Geographic Indonesia sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Oxford Martin School menemukan bahwa dengan beralih ke diet vegetarian akan mengurangi penurunan emisi karbon sebesar 70 persen.
Atau, hanya dengan mengurangi konsumsi daging dapat memangkas emisi makanan sebesar 63%. Keuntungan Gerakan Nol sampah dalam manfaat sosial dan ekonomi masyarakat.Â
Pencapaian kinerja pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui upaya SDM yang tidak lepas dari peran pemerintah setempat.Â