Mohon tunggu...
Widi Wulandari
Widi Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Zero Waste, Gaya si Anak Milenial

3 November 2022   13:15 Diperbarui: 9 November 2022   02:51 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sisa makanan dijadikan kompos. Cara ini bermanfaat untuk mengurangi sampah makanan. (sumber: SHUTTERSTOCK/JCHIZHE via kompas.com)

Hal pertama yang bisa kita lakukan mengurangi penggunaan sampah kemasan yaitu dengan cara membagi kategori 4 jenis sampah. 

Kategori tas plastik digunakan untuk sampah sehari-hari seperti sampah makanan atau bukan makanan, plastik sampah untuk sampah besar, tas kanvas untuk belanja bulanan, dan tas kertas untuk penyimpanan umbi-umbian atau semacamnya. 

Hal kedua yang bisa lakukan untuk menyimpan daging, ikan, ataupun frozen food bisa menggunakan wadah penyimpanan makanan. Sterofoam daging kemasan bisa digunakan untuk eco-brick (bata ekologis) agar sampah tidak menumpuk. 

Hal ketiga kita bisa mendonasikan barang yang sudah tidak terpakai lagi seperti pakaian, mainan anak, buku, alat elektronik, kasur dll. 

Kita bisa mendonasikan barang-barang tersebut pada korban bencana, panti asuhan, dan orang -- orang yang lebih membutuhkan daripada nanti berakhir di TPA.

Menurut (Zero Waste Indonesia) ZWID, upaya untuk memaksimalkan Gerakan Nol Sampah menggunakan metode 6R. Pertama, Refuse (menolak) seperti menolak kantong plastik saat berbelanja karena sudah membawa totebag. Kedua, Reduce (mengurangi) seperti mengganti pembalut sekali pakai menggunakan pembalut kain atau tampon.

Ketiga, Reuse (menggunakan kembali) misalnya menggunakan kembali botol plastik bekas sebagai pot tanaman. Keempat, Recycle (mendaur ulang) contohnya mengumpulkan bungkus sachet kopi untuk dibuat tas anyaman. 

Kelima, Rot (membusukkan) yaitu membusukan sampah organik seperti menjadi pupuk kompos. Terakhir, Rethink (memikirkan Kembali) adalah aspek penting karena berkaitan dengan hawa nafsu manusia.

Jadi berpiikirlah lebih dari sekali sebelum membeli sesuatu. Menerapkan metode 6R harus dimulai dari hal-hal kecil, khususnya sebagai Kaum Milenial kita harus mulai dari lingkungan sekitar. 

Gaya hidup dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil, gerakan nol sampah tidak melulu mengenai untuk mengurangi saja melainkan gaya hidup ini bisa diterapkan untuk gaya hidup berkelanjutan atau Sustainable Living.  Apa maksudnya?

Sustainable Living adalah suatu gaya hidup untuk mengurangi dampak lingkungan sekitar dengan cara berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun