Masih banyak hal sisi positif dari kegiatan study tour dan outing. Anak-anak itu tak ada yang tak antusias mengikuti kegiatan semacam ini. Maka, jika sampai ditunda atau ditiadakan, bahkan dilarang, sama dengan mengubur keinginan mereka untuk melihat dunia luar dan belajar hal-hal baru.
Ada satu hal yang sampai sekarang saya syukuri dari anak saya. Karena terbiasa ikut outing tiap tahunnya, sedari kecil pun dia sudah terbiasa mengepak pakaian dan peralatan sendiri saat hendak bepergian. Sebuah langkah kecil kemandirian sebagai buah dari kegiatan study tour.
Nah, ternyata study tour ada sisi manfaatnya kalau benar-benar dirancang dengan baik. Sekali lagi, study tour bukanlah piknik, bukan rekreasi dan hura-hura semata. Setidaknya itu yang saya kenal.
Jadi, apakah layak kegiatan study tour dibatasi, bahkan dilarang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H