Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dukuh Atas Terkini, Anak Citayam Tak Lagi Mendominasi?

21 Juli 2022   22:10 Diperbarui: 22 Juli 2022   20:30 1955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konten kreator mengajak kolaborasi anak-anak nongkrong (foto by widikurniawan)

Tengoklah omzet pedagang asongan di sekitar tempat itu yang konon naik berkali lipat. Juga keuntungan para pemilik kafe dan resto di sekitarnya.

Belum lagi mereka yang menangguk untung dari pemanfaatan media sosial karena memproduksi konten dari fenomena Citayam Fashion Week.

Area pintu Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)
Area pintu Stasiun MRT Dukuh Atas (foto by widikurniawan)

Okelah, so far masih terlihat terkendali. Mari coba berpikir positif saja, bahwa pekan ini anak-anak sekolah sudah mulai masuk lagi. 

So, ketika Dukuh Atas terlihat lebih sedikit anak-anak dari daerah Citayam, Bojonggede dan Depok, bisa jadi karena mereka tak lagi libur makanya hanya anak-anak dari daerah terdekat yang terlihat banyak nongkrong di tempat itu.

Terowongan Kendal yang menghubungkan Stasiun MRT Dukuh Atas dengan Stasiun KRL Sudirman (foto by widikurniawan)
Terowongan Kendal yang menghubungkan Stasiun MRT Dukuh Atas dengan Stasiun KRL Sudirman (foto by widikurniawan)

Pengendara harus mengalah berhenti sejenak ketika peserta fashion show beraksi (foto by widikurniawan)
Pengendara harus mengalah berhenti sejenak ketika peserta fashion show beraksi (foto by widikurniawan)

Label Citayam Fashion Week dengan peserta non-Citayam yang kian banyak, mestinya juga disadari oleh publik. Jangan sampai ketika ada kejadian tak diinginkan, yang tercoreng justru tetap anak-anak Citayam.

Terlebih kegiatan fashion show di jalanan ini sebenarnya beresiko. Dengan menyeberang zebra cross, walaupun di jalan yang ujungnya buntu seperti di Dukuh Atas ini, tak menutup kemungkinan bisa terjadi kecelakaan. 

Petugas yang ada, yakni Satpol PP dan Satpam, seharusnya tidak bertugas khusus sebagai pengatur lalu lintas, menghentikan kendaraan ketika ada model yang jalan melenggang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun