Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Meluruskan Niat Saat Berwisata ke Candi Borobudur, Mau Selfie Atau Ngapain?

7 Juni 2022   20:49 Diperbarui: 7 Juni 2022   21:03 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di kawasan wisata Candi Borobudur (foto by widikurniawan)

Lalu, apakah memang hampir semua orang yang datang ke Candi Borobudur memang hanya ingin berfoto-foto?

Emm, kalau kami sekeluarga sih antara iya dan enggak. Hal utama bagi kami sebenarnya adalah pengalaman baru bagi anak-anak. Soal foto? Waduh, saya dan istri sebenarnya termasuk orang yang kurang pede untuk berselfie atau berfoto diri (kalau nggak percaya silakan follow instagram saya #eaaa).

Tapi memang, jika boleh mengambil kesimpulan sendiri, para pengunjung rata-rata terlihat terlalu sibuk mencari spot terbaik serta memikirkan gaya yang menarik saat difoto. Edukasi tentang candi adalah hal kesekian yang dipikirkan.

Bahkan ketika ada pemandu wisata atau guide lokal menawarkan jasa pendampingan ke candi, banyak pengunjung yang menolak (wah, termasuk saya nih, maafkan...).

Saat itu saya berpikiran bahwa memang tidak diperbolehkan naik ke puncak, jadi tidak terlalu membutuhkan peran guide. Panduan yang saya bawa adalah mbah google dan setitik ingatan dari bangku sekolah ditambah pengalaman waktu jaman sekolah dulu pernah dipandu guide bersama rombongan piknik sekolah.

Meluruskan niat sebagai wisatawan

Namun, apakah salah hanya mengejar pengalaman dan kenangan berupa foto di Candi Borobudur? Seharusnya tidak juga sih. Siapapun pasti akan menyempatkan diri berfoto saat datang ke Borobudur.

Tapi kalau sudah kelewatan dengan memanjat stupa, menginjak area terlarang, hingga melakukan vandalisme, jelas tidak dibenarkan. Masalahnya, dari berawal sekedar berfoto, kita bisa terlena dan kadang bisa melakukan hal-hal di luar nalar. Lagipula Candi Borobudur adalah warisan dunia yang patut dijaga dengan penuh kehati-hatian.

Itulah mengapa pemerintah merasa perlu mematok harga tiket hingga Rp 750 ribu rupiah untuk pengunjung yang naik ke atas. Itupun dengan kewajiban pendampingan dari pemandu wisata lokal. Ingat ya, naik ke atas itu yang bayar lebih, yang bayar Rp 50 ribu ya masih seperti sekarang, sampai pelataran saja. 

Ini lho, masuk pelataran sini masih bayar Rp 50 ribu (foto by widikurniawan)
Ini lho, masuk pelataran sini masih bayar Rp 50 ribu (foto by widikurniawan)

Wacana ini sudah pasti bikin pro dan kontra. Sayangnya yang kontra kerapkali ngegas berkomentar karena hanya membaca judul saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun