Petugas security pun pada kenyataannya tidak bisa menindak dan memaksa penumpang. Mereka hanya bisa mengimbau saja, atau lebih tepatnya "ngedumel".
Ya, saya pun bisa memahami bagaimana susahnya menyuruh satu orang mengalah untuk berdiri lagi, padahal sudah terlanjur enak duduk. Pak security pasti enggan diprotes penumpang karenanya.
Pemandangan ketika ada penumpang yang memaksa duduk walau sudah terisi 5 orang, kini kerap terlihat.Â
"Ah, biasa wae atuh, capek berdiri. Memangnya apa salahnya juga kalau kita duduk," ucap seorang ibu sambil meminta seorang bapak untuk menggeser posisi duduknya agar dia bisa duduk.Â
Situasi begini menjadi serba salah, termasuk bagi penumpang yang mencoba taat aturan.Â
Ambil contoh saya yang tadi pagi dapat kesempatan duduk walau tinggal berjarak 4 stasiun lagi sebelum turun. Lumayan bisa merem bentar, pikir saya.Â
Ketika saya duduk, total ada 5 orang termasuk saya yang mengisi bangku panjang. Eh, tak tahunya pas melek dan beranjak berdiri karena mau turun, bangku itu sudah ada 6 orang yang mengisi.Â
Nah, kalau begini artinya aturan terdahulu yang memberlakukan pembatasan duduk dengan formasi 4 orang ternyata lebih efektif. Plus adanya penanda yang jelas, membuat penumpang enggan melanggar.Â
Walaupun saat ini pun ada semacam tanda atau marka, tetapi tidak efektif karena tidak kelihatan oleh padatnya penumpang.