“Ya, bagaimana bisa langsung saya pandu?”
“Sebentar Pak, tapi ini kata Satpam di ATM, saya tidak boleh memakai ATM.”
“Lho, kenapa kok begitu?”
“Iya, saya kan minta tolong Pak Satpam bantu saya pakai ATM karena saya tidak biasa. Tapi katanya saya tidak boleh bertransaksi dengan Bapak sebelum ada informasi dari Bank,” jawab saya sekenanya.
“Bapak ini percaya saya dari Telkomsel Pusat Jakarta atau dengan Satpam? Oke, terserah Bapak, soalnya 15 juta bisa hangus dan hadiahnya akan kami alihkan…”
“Tunggu dulu Pak Budi! Tunggu!” kembali saya mencoba dramatis.
“Iya makanya Bapak harus percaya saya, sayang lho 15 juta hangus berarti Bapak menyia-nyiakan rejeki. Hmm, dia sudah tak sadar dipanggil namanya dengan “Budi” bukan “Bambang”.
“Betul Pak, apalagi ini mau lebaran, uangnya banyak sekali buat THR…”
“Syukur Alhamdulillah, Bapak memang beruntung sekali…”
“Tapi Pak, tak bisakah dikirim lewat wesel Pos saja?
“Hmm, wesel Pos? Bisa saja Pak, tapi Bapak akan dikenai pajak besar senilai 200 ribu rupiah.”