Benar-benar membosankan. Seluruh kegiatanku dilakukan hanya dirumah saja. Hampir seluruh sudut rumah pun tak ada yang dapat ku lupa. Â Â
Seluruh murid diwajibkan mengikuti zoom, sebuah video conference yang asyik menurutku. Di sekolah biasanya kami bertatap muka, semenjak pandemi sekolahku menggunakan aplikasi zoom ini. Perbedaannya ini melalui internet. Kami dapat berkomunikasi, saling bertanya, berinteraksi satu sama lain. Cukup asyik, bukan? Â Â
Aku termasuk anak yang berprestasi di sekolah. Teman-temanku memanggilku Aca. Namaku Varsha. Mama bilang, namaku diambil dari bahasa sansekerta yang berarti 'hujan'. Karena aku lahir dikala hujan turun. Saat sebuah anugrah turun dari langit bersamaan dengan lahirnya aku ke dunia ini. Dunia yang penuh akan ekspresi, akan warna dan rasa. Mama ingin aku dapat sesejuk gemercik air hujan yang dapat menenangkan hati semua orang. Ditambah lagi dengan nama Sundari. Ya, nama lengkapku Varsha Sundari. Sundari berarti anak yang cerdas. Â Â
Sebelum pandemi datang menghampiri, aku sering mengikuti kegiatan olimpiade Biologi. Entah itu olimpiade yang biasanya diselenggarakan oleh pemerintah, ataupun instansi swasta seperti di Universitas ternama. Tak hanya Biologi, temanku mengenalku ahli Bahasa Inggris. Aku selalu unggul dalam dua mata pelajaran tersebut. Tak aneh aku sering mendapat rangking 1 di kelas. Â Â
Zoom usai. Aku bergegas mengganti seragam dan menggantinya dengan baju yang lebih hangat. Tak lupa Mama menyiapkan segelas sereal hangat untukku. Kala itu, hujan masih juga turun.Â
How fast a night changes? Â Â
We're only getting older baby  Â
And I've been thinking about it lately  Â
Does it ever drive you crazy?Â
Just how fast a night changes? Â Â
Aku berdiri didepan kaca, memastikan agar selalu tampil yang terbaik dari diriku. Selalu ingin menunjukkan versi terbaik dari diriku. Tak terasa, seorang Varsha yang dulunya sering merengek meminta balon telah menginjak usia 17 tahun. Â