Visi yang terlalu luas tanpa aksi nyata tidak akan membawa perubahan yang diharapkan. Oleh karena itu, Pilkada kali ini menjadi ujian bagi calon pemimpin untuk benar-benar mendengarkan kebutuhan masyarakat dan memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
Sebagai penutup, Albert Hirschman, seorang pakar ekonomi, dalam teorinya mengenai pembangunan ekonomi menegaskan pentingnya memperhatikan ketimpangan dalam distribusi pendapatan dan akses terhadap layanan publik.Â
Ketimpangan yang tidak diatasi dengan baik akan berpotensi menyebabkan ketidakpuasan sosial yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat menghambat kemajuan daerah secara keseluruhan.Â
Oleh karena itu, Kabupaten Bogor memerlukan pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang visi besar, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Referensi:
1. Kuznets, S. (1955). "Economic Growth and Income Inequality". The American Economic Review.
2. Sen, A. (1999). "Development as Freedom". Oxford University Press.
3. Sachs, J. (2005). "The End of Poverty: Economic Possibilities for Our Time". Penguin Press.
4. BPS Kabupaten Bogor (2023). "Statistik APBD Kabupaten Bogor".
5. Hirschman, A. (1958). "The Strategy of Economic Development". Yale University Press.
6. iNews Bogor (2024). "Debat Terbuka Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bogor: Isu Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat". iNews.