Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bebas

Suka olahraga lari, jalan kaki atau sepeda deket - deket aja..

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Pilkada Serentak, Menyoroti Ketimpangan Pembangunan Kabupaten Bogor Kedepannya

23 November 2024   21:03 Diperbarui: 23 November 2024   21:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sukamakmur | Sumber pribadi AI

Visi yang terlalu luas tanpa aksi nyata tidak akan membawa perubahan yang diharapkan. Oleh karena itu, Pilkada kali ini menjadi ujian bagi calon pemimpin untuk benar-benar mendengarkan kebutuhan masyarakat dan memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sebagai penutup, Albert Hirschman, seorang pakar ekonomi, dalam teorinya mengenai pembangunan ekonomi menegaskan pentingnya memperhatikan ketimpangan dalam distribusi pendapatan dan akses terhadap layanan publik. 

Ketimpangan yang tidak diatasi dengan baik akan berpotensi menyebabkan ketidakpuasan sosial yang lebih besar, yang pada gilirannya dapat menghambat kemajuan daerah secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, Kabupaten Bogor memerlukan pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang visi besar, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Referensi:

1. Kuznets, S. (1955). "Economic Growth and Income Inequality". The American Economic Review.

2. Sen, A. (1999). "Development as Freedom". Oxford University Press.

3. Sachs, J. (2005). "The End of Poverty: Economic Possibilities for Our Time". Penguin Press.

4. BPS Kabupaten Bogor (2023). "Statistik APBD Kabupaten Bogor".

5. Hirschman, A. (1958). "The Strategy of Economic Development". Yale University Press.

6. iNews Bogor (2024). "Debat Terbuka Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bogor: Isu Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat". iNews.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun