" Apakah itu sebabnya setiap malam Edward selalu datang kerumah tanteku dan duduk didepan kolam ikan?"
" Iya, kolam ikan itu hasil karya Ami yang pertama, Ami itu kuliah dijurusan Arsitektur."
" Oh lalu mengapa tiba - tiba Edward jadi dingin padaku?"
" Sejak kepergian Ami, Edward selalu dingin padaa semua cewek " sahut Jimmy
" Tapi dulu dia baik padaku "
Jimmy hanya mengangkat bahu
" Edward itu berubah semenjak ditinggal Ami, dia menjadi sangat tertutup sekali dan senang menyendiri "
Aku hanya dapat terdiam mendengar cerita Jimmy. Jadi kolam ikan itu adalah buatan Ami, pantaas setiap malam Edward selalu memandang kolam ikan itu. Kemana Ami selama ini? Mengapa mereka menghilang bak ditelan bumi? Dan mengapa tiba - tiba Edward menjauhiku?
Sampai kelulusanku pertanyaan - pertanyaan itu tidak dapat terjawab. Setelah aku lulus aku memutuskan untuk kembali kekota asalku, melupakan semua kenangan tentang Edward. Aku tidak mengerti mengapa semua cerita tentang Edward selalu saja memenuhi kepalaku. Aku harap dengan kepergianku aku dapat melupakan Edward selamanya.
Suasana bandara Internasional Changi tampak lenggang, pesawat yang menuju ke Jakarta telah berangkat setengah jam yang lalu. Itu artinya aku harus menunggu 5 jam disini huff seandainya saja tadi aku tidak kesiangan mungkin aku tidak perlu membuang - buang waktu seperti ini. Aku memutuskan untuk mencari segelas kopi panas disebuah café. Setelah memesan segelas kopi dan kue aku mencari sebuah meja dipojok kanan café. Tanpa aku sadari tiba - tiba ada seseorang yang menghampiri mejaku
" Kamu Olivia kan?" Tanyanya ragu. Aku mengangkat kepalaku dan betapa kagetnya aku saat menyadari siapa orang yang ada didepanku