a. Observasi perhitungan persediaan fisik klien
Â
Dalam melakukan prosedur ini, auditor tidak memiliki tanggung jawab atau wewenang untuk melakukan atau mensupervisi penghitungan persediaan. Dalam pengujian substantif, auditor harus memperoleh pemahaman langsung tentang efektifitas penghitungan persediaan dan pengukurannya yang menjadi dasar asersi manajemen. Dalam beberapa kasus, perusahaan klien menyewa spesialis untuk menghitung banyaknya persediaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Â
b. Waktu dan luas pengujian
Â
Waktu penghitungan persediaan tergantung pada sistem persediaan klien dan efektivitas pengendalian internal. Dalam sistem persediaan periodik, besarnya persediaan ditentukan dengan penghitungan fisik, dan penghitungan dilakukan pada waktu tertentu. Dalam sistem persediaan perpectual dengan pengendalian internal yang efektif, penghitungan fisik dilakukan pada waktu interim dan dibandingkan dengan catatan persediaan.
Â
c. Perencanaan perhitungan persediaan
Â
Dalam merencanakan penghitungan persediaan, instruksi dari perusahaan harus meliputi hal-hal berikut ini :