Mohon tunggu...
wenny prihandina
wenny prihandina Mohon Tunggu... Administrasi - penerjemah

tertarik pada rasa kata dan bahasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bu Menteri, Kasihan Pasien Kalau Harus Daftar Manual ke Rumah Sakit

31 Maret 2018   13:50 Diperbarui: 1 April 2018   17:44 4023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum diperiksa, tekanan darah ibu harus diperiksa terlebih dahulu. Ternyata, urutan pengecekan tensi itu sudah sampai nomor 9. Nomor ibu terlewat.

Mata saya tertumbuk pada pengumuman tertulis di dinding ruang tunggu. "Bila pasien tidak ada saat dipanggil, nomornya akan kembali dipanggil setelah 3 nomor berikutnya." Berarti, kalau terlewat, ia harus menunggu 3 pasien untuk bisa dipanggil lagi.

"Sadis," kata ibuku.

Saya hanya berharap-harap cemas supaya nomor ibu tidak dilompati tiga nomor. Alhamdulillah pengumuman itu tidak berlaku untuk pemeriksaan tensi. Ibu tetap mendapat urutan sesuai dengan nomor antriannya.

***

Sudah ada 370 rumah sakit di Indonesia yang menerapkan sistem pendaftaran via online. Semoga ke depan, semakin banyak rumah sakit yang menerapkan sistem tersebut. Aamiin. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun