Setelah selesai urusan daftar ulang, kami akan tetap berada di sana sampai jadwal praktek dokter dimulai. Biasanya, dokter baru mulai praktek pukul 09.00 WIB, meskipun terkadang, dokter datang lambat karena ada tindakan operasi atau rapat penting. Kami bisa maklum.
Ada beberapa hal yang membuat pendaftaran online lebih unggul dari pendaftaran manual. Saya list di sini:
- Kepastian Kuota Pemeriksaan
Mendaftar via online memberikan kepastian kuota pada pasien. Pasien jadi tahu, hari itu bisa periksa atau tidak. Kalau memang hari yang dituju penuh, ia bisa langsung mengganti jadwal. Jadwal periksa ini berkaitan erat dengan ketersediaan obat yang dimiliki pasien. Sebab apoteker hanya memberikan stok obat, paling banyak, 30 hari sampai hari pemeriksaan selanjutnya tiba.
- Antrian Tidak Terlalu Panjang
Dengan adanya sistem online, pasien yang datang mendaftar ulang di rumah sakit itu hanya pasien yang benar-benar akan terlayani. Jadi, pasien yang tidak mungkin terlayani --karena tidak mendapatkan kuota, tidak akan datang. Otomatis, antrian pendaftaran tidak akan terlalu panjang.
- Pasien Tidak Lelah
Pendaftaran manual hanya akan berbuah kekecewaan dan kelelahan pada pasien. Memang, mungkin akan ada kebanggaan bila hari itu ia berhasil mendapatkan kuota untuk pemeriksaan. Tapi ini seperti gambling, siapa cepat dia dapat. Pasien --bukan hanya keluarga pasien, harus datang pagi-pagi betul untuk bisa mendapatkan kuota. Padahal, praktek dokter mungkin akan dimulai dua atau tiga jam berikutnya.
Saya jadi ingat, kemarin, ketika kemudian tiba jadwal pemeriksaan ibu, kami datang lagi pukul 06.00 WIB. Sebelumnya, kami sudah minta tolong kerabat untuk mengambilkan nomor antrian. Ia datang pukul 05.30 WIB dan mendapat nomor urut 14. Itu nomor antrian untuk semua pasien. Khusus pasien poli jantung, ibu dapat nomor urut 8.
Kami datang, kerabat itu tak lama kemudian pulang. Kami menunggu di sana hingga loket pendaftaran buka dan si petugas loket memberi pengumuman untuk mengumpulkan berkas pendaftaran bagi para pasien poli jantung. Petugas mengatakan, kuota hari itu hanya 25 pasien. Kalau benar ibu dapat nomor 8, pastilah ibu dapat kuota hari itu.
Kami menunggu dan 30 menit kemudian, proses pendaftaran itu selesai. Benar, ibu mendapat nomor antrian 8 untuk masuk poli jantung.
Perut sudah keroncongan karena kami hanya mencecap semangkok bubur sumsum. Alhasil, kami duduk di kantin untuk kembali mengisi perut. Poli jantung baru buka pukul 09.00 WIB.
Menjelang pukul 09.00 WIB, kami masuk ke poli jantung. Sudah banyak orang yang menunggu di kursi tunggu. Dokternya belum datang, syukurlah.