Ya, menjelang tahun baru yaitu sekitar bulan Desember awal, seluruh  masyarakat Jepang akan disibukkan oleh beberapa kebiasaan yang sangat menarik, yaitu bersih besar-besaran (OOSOUJI) yaitu membersihkan seluruh bagian rumah sampai ke mobilnya, lalu memasang hiasan tahun baru untuk menyilakan masuk goodluck-nya kedalam rumah kita (KAMEKAZARI), mengirimkan kartu tahun baru (NENGAJYO), dan lain sebagainya.
Setelah semuanya selesai dilakukan, malamnya istirahat bersama keluarga menonton TV bersama. Lalu saat menjelang detik-detik tahun berganti sebagian masyarakat Jepang akan bergegas menuju kuil terdekat untuk sembahyang atau memanjatkan doa. Nah ritual ini yang kita sebut dengan HATSUMODE.
Hatsumode adalah budaya tradisional Jepang untuk pergi mengunjungi kuil pertama pada awal tahun baru, agar tahun ini diberi keberkahan dan kebaikan.
Biasanya masyarakat Jepang akan berduyun duyun ke kuil pada malam hari menjelang tahun baru untuk berdoa memohon kebaikan. Pekatnya malam dan dingin yang menusuk tidak menyurutkan mereka untuk tetap bergegas menjejakan kakinya untuk berdoa.
Di Televisi akan menyiarkan pergantian tahun baru serta hatsumode ini dengan reportasenya dari berbagai daerah di Jepang. Hatsumode yang dilaksanakan dini hari itu, akan diawali dengan pemukulan lonceng besar oleh para pemuka agama yang kemudian dilanjutkan dengan menarik tali yang diiket dengan lonceng bagi para pengunjung yang ingin berdoa.
Tapi gara-gara berapa kali tertunda itulah makin penasaran saya pengen melihat dan mencoba sendiri bagaimana cara hatsumode masyarakat Jepang disini saat tahun baru.
Dan liburan akhir pekan kemarin inilah baru saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan ritual berdoa yang sudah  menjadi budaya masyarakat Jepang saat tahun baru.
Walau hampir dua minggu dari hari tahun baru, namun keramaian di daerah kuil ini masih terlihat jelas. Mobil-mobil yang banyak terparkir dan lalu lalang orang-orang yang tampak bersama keluarganya itu terlihat seliweran dimana mana.
Pintu masuk Matsudo Jinja (kuil Matsudo) ini dihiasi dengan TORII.Yaitu bangunan yang berupa pintu gerbang masuk kedalam kuil. Inilah pembeda antara kuil shinto dan kuil budha. Kuil  yang mempunyai gerbang seperti ini maka itu adalah kuil Shinto (神社, jinja) sedangkan kuil budha tidak mempunyai gerbang berbentuk ini.