Sebelum melakukan doa, pengunjung harus mencuci kedua tangannya dan berkumur dulu ditempat air khusus yang bernama CHOZUYA, yang sudah disiapkan lengkap dengan centong airnya.
Ngantri membasuh tangan dan berkumur, wudhu ala Jepang
Ngantri membasuh tangan dan berkumur, wudhu ala Jepang
Tempat menggantung omikuji dan Ema, ramalan dan harapan.
Karena masih suasana tahun baru, tak heran di kuil matsudo ini pun kami harus mengantri dulu beberapa menit. Dan setelah tiba gilirannya kami melemparkan koin lalu menggerakkan lonceng, membungkukkan badan, lalu menepuk tangan dan berdoa, setelah selesai kembali membungkukkan badan lalu selesai acara hatsumode ini. Wahh pengalaman menarik sekali.
Ngubek-ngubek omikuji, ramalan ala Jepang
Ngubek-ngubek omikuji, ramalan ala Jepang
Setelah selesai berdoa, kami berkeliling melihat-lihat hiasan dan barang-barang khas tahun baru. Sibungsu tertarik banget dia beli
OMIKUJI. Omikuji adalah ramalan yang berupa kertas atau batangan kayu yang berisi ramalan hidup, dari jodoh, keluarga, kesehatan bisnis dan lain-lain. Harganya cukup murah, cuma 100-200 yen!! Habis ubek-ubek kertas omikujinya, ternyata hasil ramalan si bungsu semuanya baik-baik...jadinya deh seharian sumringah senyam senyum sendiri karena ditulis ada temen yang diam-diam menyukainya...ciyee hahaha gawat deh kecil-kecil wkwkwk.
Habis tuntas diartikan artinya hasil omikuji si bungsu sama papanya, di lipat kertasnya dan di ikat di tali pada batang pohon yang sudah disediakan, itu dengan maksud agar semuanya tercapai pada tahun ini.
Ramalan yang hasilnya bagus dan baik disematkan di sini, agar dikabulkan
Lalu kami melipir ke tenpat jualan
OMAMORI dan
EMA. Omamori adalah jimat, bentuknya kecil dan biasanya bisa digantung di tas. Saat saya hamil dulu, ibu mertua memberikan omamori yang bermaksa pengharapan akan keselamatan akan kehamilan dan kelahiran. Dan alhamdulillah doa orang tua dan mertua dikabulkan, karena saya bisa melahiran kedua buah hati saya tanpa banyak kesulitan.
SedangkanEMA adalah harapan dan permohonan kita yang ditulis di atas kayu. Biasanya setelah kita menulis di ema, digantungkan ema-nya di tempat khusus bersamaan dengan tempat penyematan omikuji itu. Tapi saya dan mertua mempunyai kebiasaan membawa pulang dan menggantungkan di dalam rumah. menggantung ema bermakna agar terkabulkan impiannya pada tahun baru ini.
Jadi kalau mau melihat orang Jepang banyak antri dan berkumpul itu ya pada tangah malam pergantian musim atau sekitar awal-awal tahun baru dan carilah di kuil kuil terdekat, mereka bukannya berisik meniup terompet, pasang petasan, membuat pesta meriah melainkan mereka sedang mengatupkan kedua belah telapak tangannya, menutup mata dan membungkukkan badannya, memohon doa disana.
Salam Hangat, wk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya