Mohon tunggu...
Yogi Setiawan
Yogi Setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Aku adalah

Pemuda yang penuh semangat, senang berbagi dan pantang menyerah. Mulai menulis karena sadar akan ingatan yang terbatas. Terus menulis karena sadar saya bukan anak raja, peterpan ataupun dewa 19.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tujuh Buku Terbitan Kompas dan GPU yang Akan Saya Baca Tahun Ini

24 April 2017   14:42 Diperbarui: 25 April 2017   00:00 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku ini menawarkan sebuah perspektif baru dan orisinil menenai rahasia sukes organisasi untuk sukses berkesinambungan melalui keseimbangn dan kekuatan harmoni Spirit-Strategy. Keseimbangan tersebut dimungkinkan oleh adanya peran sentral dari para Pemimpin Paripurna yang memiliki kemampuan olah ruh, olah rasa, olah rasio, olah raga (4R) dan olah karsa yang soli dan seimbang.

5. Reformasi Perkotaan

Buku ini ditulis oleh Prof. Ir. Eko Boediharjo, M.Sc., seorang guru besar Arsitektur dan Perkotaan Universitas Dipenogoro. Saya tertarik ingin membaca buku ini karena pertama saya memang tertarik bacaan yang terkait lingkungan hidup. Kemudian dibagian belakang buku ini juga memberikan pengantar yang menarik untuk saya ingin membaca keseluruhan isi bukunya.

Boleh jadi cities of tomorrow di Indonesia suatu saat nanti justru akan betul-betul menjadi cities of sorrow yang menyengsarakan anak-cucu kita. Ada yang meramalkan, kota-kota besar saat ini kelak bakal lebih mirip human zoo.

Potret buram kota-kota Indonesia di era reformasi dan gagasan penanggulangannya. Aneka masalah perkotaan yang laten dan nyaris universal diurai dengan gaya menawan. Ada metropolis yang dipelesetkan menjadi ‘miseropolis’ atau ‘metropolitics’; sementara megapolis dikecam sebagai ‘megapolost’.

Menurut Prof. Eko Budiharjo, seharusnya kota-kota kita dapat benar-bernar berfungsi sebagai magnet harapan kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan; bukan jadi sumber malapetakan dan penderitaan warganya.

6. Perempuan Menyulam Bumi

Masih buku tentang lingkungan hidup. Buku ini menceritakan tentang rekam jejak lima tahun Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara. Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian perempuan terhadap lingkungan.

Perempuan menyulam bumi dimaknai dengan menanam dan memlihara tanaman untuk memperindah kembali bumi yang telah gersang. Bila ada pohon yang mati, harus disulan hingga diperoleh pepohonan yang terperilhara, kokoh, menyegarkan, meneduhkan dan memperindah bumi.

7. Melihat Indonesia dari Sepeda

Buku ini menarik bagi saya karena saya termasuk orang yang suka bersepeda. Walaupun sekarang sudah tidak, karena sepedanya sudah rusak. Dulu semasa SMA, saya pergi dan pulang sekolah naik sepeda. Main ke rumah teman bahkan ke Mall pun saya naik sepeda. Alat transportasi ini selain sehat dan tidak menghasilkan polusi, yang utama bagi saya saat itu adalah irit. Uang untuk naik angkot, bisa saya tabung dan dibelikan hal yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun