Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Antara Debu-debu Jalanan (Bagian Dua)

11 September 2020   20:11 Diperbarui: 13 September 2020   10:18 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Trus?"

"Setelah berpisah dengan suami pertama, Melly kemudian menjalin hubungan dengan seorang Pria yang usiaya jauh lebih tua dari usia Melly. Namanya Jhon. Usianya 55 tahun. Pada awalnya Melly kira Jhon adalah seorang pengusaha. Sebab mulai dari awal Melly berkenalan dengannya, Jhon selalu royal. Apa saja permintaan Melly dia penuhi."

"Maksudnya?"

"Melly kan udah punya anak dari Suami pertama, Melly kan butuh biaya buat beli Susu anak dan kebutuhan hidup lainnya,"

"Emang anak Melly gak minum ASI?"

"Nggak Bang, Biar gak kendor, hihihi..." Melly cekikikan saat menjawab pertanyaan yang menurutnya gak begitu penting.

"OO gitu, hehehe.. Masih kenceng donk. Trus Melly di nikahi sama Jhon?"

"Masih donk.. Mau liat? Hehehe... Walau tidak pernah di nikahi secara resmi oleh Jhon tapi Melly merasa bahwa Jhon saat itu begitu menyayangi Melly dan juga anak Melly dari suami pertama. Makanya Melly setuju menjadi istri simpanannya karena saat itu dia bersedia untuk ikut merawat Lucky,"

"Lucky itu nama anak Melly?"

"Iya. Jhon mengontrakkan Rumah yang ukurannya lumayan cukup besar buat Melly dan Lucky. Walau sudah cukup lama berhubungan dengan Jhon, tapi Melly tidak pernah tau apa pekerjaan Jhon. Melly hanya tau dengan jadwal Jhon yang setiap seminggu dua kali pasti akan datang mengunjungi Melly dan Lucky di Rumah Kontrakan."

"Jadi kalau Jhon nggak datang ke Kontrakan, Melly cuma berdua aja dengan Lucky?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun