Situasi semalam, suara takbir sayup-sayup masih terdengar dari Mushola yang berada tidak jauh dari tempat kediamanku saat ini. Â Saat itu notifikasi WhatsApp berbunyi beberapa kali, menandakan ada beberapa pesan masuk. Pukul 23.00 WIB kutengok penunjuk waktu di gawai.Â
Istri dan anakku telah tertidur pulas di dalam kamar, sementara aku masih terjaga di dalam rumah, dengan gawai di tangan menemani. Susah tidur, terasa tak nyaman dengan udara yang aku hirup saat ini.
Kubuka satu persatu pengirim chat, saling berbagi kabar terkini kondisi buruknya kepungan asap di luar rumah yang sama-sama kami rasakan saat ini.Â
Beberapa gambar dikirim oleh teman-temanku yang tinggal tidak jauh dari tempat terjadinya kebakaran hutan dan lahan itu. Mereka masih terus memberi kabar tentang perjuangan mereka di dalam memadamkan api, serta upayanya mencegah agar kebakaran yang terjadi di daerah mereka saat ini tidak sampai meluas ke tempat lainnya.
Sebagaimana ditulis Detik.Com, Gubernur Riau Syamsuar mengimbau umat Islam berdoa minta hujan usai melaksanakan salat Iduladha. Dia juga meminta Kementerian Agama dan MUI segera menggelar salat Istisqa untuk meminta hujan.
"Untuk mengimbau (pada) salat Iduladha tanggal 11 Agustus 2019 atau 10 Zulhijah 1440 H besok, dimohon juga agar seluruh jamaah berdoa supaya Riau segera turun hujan," kata Asisten I Sekretariat Daerah Pemprov (Setdaprov) Riau, Ahmad Syah Harrofie, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (10/8/2019).
Seperti diketahui, asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyelimuti Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan polusi asap atau jerebu tidak hanya menurunkan jarak pandang, karena sudah sangat mencemari udara ke status tidak sehat.
Riau adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatra. Provinsi ini terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatra. Dengan nama ibu kota provinsinya adalah Pekanbaru.Â
Dan provinsi Riau adalah salah satu provinsi yang berdasarkan Citra Satelit menunjukan sebagai salah satu wilayah yang pernah masuk ke dalam zona merah dari dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terlihat hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.