**
 Misteri Tagar 2019GantiPresiden.
"Ganti presiden!"
"2019!"
"Ganti presiden!"
Yel-yel itu diteriakkan oleh seorang lelaki setengah tua dan teman-teman nya di salah satu sudut Kota Jakarta. Seorang lelaki yang kuperkirakan berusia sekitar 51 tahun di depanku ini, ternyata adalah orang yang dituakan di dalam rombongan Deklarasi gerakan bertagar 2019 Ganti Presiden itu.
Kudekati lelaki yang kuperkirakan berusia sekitar 51 tahun yang berdiri di dekat dua lapak kaos dan topi bertuliskan #2019GantiPresiden itu.
"Ini lapak kami buat menggalang dana sukarela. Keuntungan jualan kaos, kami buat kaos lebih banyak lagi," kata lelaki yang kuperkirakan berusia sekitar 51 tahun itu bersemangat.
Menurut lelaki yang kuperkirakan berusia sekitar 51 tahun itu. Keikut sertaannya dalam kampanye "2019 Ganti Presiden" itu, karena dilatari kegelisahan nya menilai kinerja pemerintah presiden Joko Widodo saat ini.
Menurutnya, baru kali ini ada presiden yang " memperlakukan umat Islam dengan tidak adil." Ia mencontohkan sesudah Pilkada DKI Jakarta, muncul tindakan pemerintah yang dia sebut sebagai " kriminalisasi ulama."
Menurut lelaki yang berusia sekitar 51 tahun itu, sebenarnya, kehidupan dia jauh dari gerakan politik. Namun, karena kegelisahannya itu, ia dan beberapa teman dan tetangganya ikut dalam gerakan " 2019 Ganti Presiden ".