Menurutku, pekerjaan-nya sebagai seorang pemulung bukanlah pekerjaan yang hina.Â
Bahkan menurutku lebih mulia dari pada pekerjaan para koruptor yang sering memakan uang rakyatnya.Â
Para koruptor  yang  terkadang harus memakai topeng  agama untuk menutupi wajah-wajah aslinya.
Kulirik wajah tua disampingku ini. Begitu teduh dan tenang sekali, ku taksir usianya sekitar 75 atau bahkan mungkin 85 tahun lebih.Â
Di usianya yang sudah tidak muda lagi, kulihat dia masih kuat berjalan. Sambil mengambil botol-botol plastik bekas yang berserakan di pinggir jalan. Kulihat dengan sabar kulihat dia memasukan ke dalam karung yang ada di pundaknya.
Entah kenapa aku teringat kata-kata sahabatku dulu ;
" Jangan melihat siapa yang berbicara, tapi lihat dan dengarkan apa yang di bicarakannya. Dan jangan pula tidak mengacuhkan apalagi mencelanya.Â
Mungkin saja ada satu atau dua kalimatnya yang merupakan pesan Tuhan untukmu."
Tiga
Ku berdiri tegak  diantara benar dan salah, diantara keramaian kota, pikiranku melayang jauh.Â
Teringat  pada seorang wanita yang saat ini entah sedang berada dimana. Seorang wanita yang kukenal dengan segala keterbatasan-nya, mencoba  untuk terus berjalan.