Seiring waktu hingga pandemi usai, masker kain benar-benar tersingkirkan. Hanya sedikit orang yang sekarang terlihat masih menggunakannya.Â
Kebanyakan orang tak peduli lagi pada masker kain yang dulu pernah menjaga keselamatan dan kesehatannya. Telah lupa di mana terakhir kali mereka meletakkan masker kainnya sesaat sebelum menggantinya dengan masker medis. Barangkali masker kain itu telah lama terbuang bersama benar-benda tak terpakai lainnya.
Walau demikian, saya masih menyimpan dengan baik dua buah masker kain pertama saya pada awal pandemi. Kedua masker itu adalah bagian dari puluhan masker kain yang dulu saya beli untuk dibagikan kepada beberapa orang dan pekerja di sekitar kawasan kampus UGM, seperti pedagang kaki lima, petugas sampah, hingga pengemudi ojek daring.
Dulu saya bergantian menggunakan kedua masker berwarna biru dan abu-abu ini. Kadang digunakan secara tunggal, kadang untuk melapisi masker medis. Sekarang meski tak lagi menggunakannya, kedua masker tersebut masih tersimpan dalam kondisi baik karena saya rutin mencuci dan membersihkannya.
Begitulah nasib beberapa benda yang selama ribuan hari menjadi saksi bagaimana  dunia melalui masa penuh cekaman, kesulitan, kekhawatiran, dan kedukaan. Benda-benda yang menyertai banyak orang yang berjuang melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H