Â
Padahal, saat pandemi benda-benda seperti lampu ring, tripod, dan microphone seolah wajib dimiliki oleh orang-orang yang bekerja dari rumah. Keharusan mengikuti rapat, seminar, kuliah, diskusi, atau membuat video  secara layak dan sempurna membuat orang-orang merasa perlu untuk membekali diri dengan aneka peralatan tersebut. Di marketplace banyak pula ditawarkan perlengkapan "paket pandemi" itu dengan pilihan macam produk dan harga.Â
Setelah pandemi berakhir, beberapa orang masih tetap menggunakan lampu ring, tripod, dan mic untuk kegiatan daring. Namun, frekuensinya tak lagi sesering dulu. Sebab aktivitas daring tak lagi menjadi prioritas. Semua aktivitas penting kembali dilakukan di kantor, kelas, dan pertemuan-pertemuan langsung.Â
Banyak orang pun tak lagi merasa harus menggunakan lampu ring saat melakukan aktivitas daring. Asal penampilan rapi dan pencahayaan ruangan dianggap terang, sudah cukup layak untuk mengikuti rapat atau pertemuan daring.
Maka tak heran kini peralatan seperti tripod dan lampu ring lebih banyak menganggung di sudut ruangan. Menemani benda-benda lain yang hanya diam tanpa banyak disentuh pemiliknya lagi.
Alat Cukur Elektrik
Senasib dengan sepeda statis, lampu ring dan tripod, alat cukur elektrik yang dulu saya beli kini juga tercampakkan. Terakhir kali memakainya, pandemi masih mengancam. Setelah pandemi melonggar, berakhir, dan kehidupan normal kembali, alat cukur tersebut  "menganggur". Pergi ke pangkas rambut saya rasakan lebih praktis dan efektif untuk mendapatkan potongan rambut yang rapi.
Memang alat cukur elektrik itu dulu dibeli lebih karena kondisi yang memaksa. Pada awal pandemi hingga puncak penularan varian delta hampir semua tempat usaha tutup, termasuk pangkas rambut. Di Yogyakarta sebenarnya sempat ada fenomena pangkas rambut panggilan, yakni para pemilik usaha pangkas rambut yang jemput bola mendatangi konsumen. Mereka menerima panggilan lewat whatsapp dan menetapkan tarif yang ditambah dengan ongkos menuju rumah pelanggan. Saya sempat mencoba layanan tersebut, tapi pada hari dan jam yang telah disepakati orang yang saya tunggu untuk memangkas rambut tak kunjung muncul. Beberapa jam kemudian ia mengabari dan menawarkan penjadwalan ulang. Saya menolak dan setelah itu memutuskan untuk membeli alat cukur elektrik.
Namun, apa mau dikata saya tak terampil menggunakannya. Setelah dipakai sekali, alat cukur elektrik tersebut saya masukkan kembali ke dalam kardusnya. Kini saya tak bisa menemukannya lagi. Entah di mana dulu saya menyimpannya.
Masker Kain
Masker menjadi barang langka dan mahal pada awal pandemi Covid-19. Kondisi itu membuat penggunaan masker kain menjadi andalan. Meski efektivitasnya tak sebaik masker medis, menggunakan masker kain mampu mengurangi risiko penyebaran dan penularan Covid-19.
Memasuki tahun kedua pandemi, masker medis kembali tersedia di pasaran dengan harga yang wajar. Masyarakat pun mulai melepas masker kain dan menggantinya dengan masker medis. Meski sempat muncul tren masker kain dengan desain dan corak yang lebih kekinian, secara umum masyarakat tak lagi tertarik untuk menggunakan masker kain.Â