Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Pecundangi PDIP, Djarot “Puyeng”

20 Agustus 2016   11:06 Diperbarui: 20 Agustus 2016   12:42 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya, Apakah Ahok setuju jika PDIP usung Ahok-Djarot tanpa melalui partai NHG ? Jelas Ahok akan menolaknya, karena posisi Ahok sejak mencalonkan diri lewat jalur partai adalah milik partai NHG.

Apa jadi ? Ahok pribadi tentu akan meminta PDIP agar komunikasi politik terlebih dahulu dengan partai NHG. Apakah disetujui atau tidak berkaitan dengan partai, bukan lagi urusan Ahok, Ahok lepas tangan menyerahkan sepenuhnya ke partai NHG sebagai pengusung.

PDIP jelas akan memahami dan memaklumi posisi Ahok sekarang bukan pengambil keputusan.

Usung Tri Risma

Kans Risma diusung PDIP jelas lebih besar daripada Djarot, karena elektabilitas Risma lebih tinggi daripada Djarot. Jika PDIP jadi mengusung Risma dan Djarot sebagai wakilnya, dipastikan partai Gerindra tidak akan bergabung. Maka Pilgub DKI minimal ada tiga pasang calon yaitu pihak Sandiaga Uno (Gerindra, PKS), Risma (PDIP) dan Ahok (NHG).

Resiko usung Risma-Djarot tentu sangat besar dan berakibat fatal buat PDIP, peluang untuk menang sangat kecil sekali. Jadi, opsi yang sulit untuk di jual.

Lebih menarik Risma gandeng dengan calon wakil dari luar partai PDIP, bisa dengan Sandiaga Uno atau kader partai lain. Jika opsi itu diambil PDIP,maka ada yang meradang dan merana, karir politiknya akan selesai. Siapa sosok tersebut ?

Yang meradang dan merana jelas dari pihak Djarot, tidak mendapat apa-apa. Hanya dapat malu, dipermalukan yuniornya (Risma) melangkahi Seniornya (Djarot) di wilayah (DKI) kekuasaannya lagi. Sungguh tragedi yang sangat tragis, perih tiada tara dan pengalaman yang tidak terlupakan seumur hidup bagi Djarot sebagai “petugas partai”. Kejam !

Namun, Kesedihan itu akan sirna, Ahok dan partai NHG akan menyambutnya dengan tangan terbuka sambil membentangkan karpet emas, Ahok siap menggandeng Djarot bertarung dengan Risma.

Kemenangan sudah didepan mata Djarot jika berani nyebrang bersama “Ahok-Djarot”.

Apakah Djarot punya nyali ? kalau tidak ada nyali lebih baik Djarot melaksanakan “nazar buang sial” cukur kumis dan rambutnya seperti yang dilakukan Menteri Olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun