Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Filosofi Buah Durian: Nikmat, tapi Tak Semua Orang Suka

27 November 2023   14:15 Diperbarui: 28 November 2023   00:48 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panen buah duren | foto: dokumentasi pribadi

Setelah menikah, kecintaanku pada durian tetap eksis. Istriku orang Batak, penggemar durian juga. Cocok? Tidak, kami saling mendukung dan melengkapi.

Belakangan, kami punya banyak daftar kebutuhan. Harus mengikuti seminar pasutri (pasangan suami-istri) di luar kota, dan wisuda adik ipar di awal tahun 2024. Orang tua dari Medan akan datang ke Jawa.

Pas banyak kebutuhan, pas musim durian, pas juga Mbah (Bapakku dan Paman-Bibi) di kampung ada panen duren. Jiwa wirausaha kami yang sudah terbangun sejak mahasiswa kembali membara. Dulu kami sering melakukan usda (usaha dana) untuk kegiatan ret-ret, Natal maupun kegiatan kampus lainnya.

Siapa sangka, kami bisa meneruskan usda ini setelah menikah. Kami berjualan durian. Bukan uang, modal kami adalah kepercayaan. Kami bawa dulu duren milik Mbah atau tetangga untuk kami jualkan. Jika sudah laku kami baru bayar dengan mengambil sedikit laba.

Jika dikerjakan dengan tekun, hasilnya lumayan. Kami kalah jumlah dengan pemodal besar. Tapi kami bisa jamin bahwa duren dari Mbah adalah matang, jatuh dari pohonnya. Panennya hampir tiap hari, jadi buahnya dijamin segar.

Omong-omong, dari mengerjakan usaha dana berikut ini aku merangkum filosofi buah durian.

1) Kasar di luar, lembut di dalam

Kepribadian orang dinilai dari penampilannya. Penampilan rapi, kepribadiannya baik. Demikian pula sebaliknya. Tapi, di era media sosial penampilan tidak lagi menjadi tolok ukur. Orang 'dipaksa' tampil sempurna agar mendapat like dan positive comment. Entahkah kepribadian dan perilakunya sebagus penampilan, itu soal belakang.

Orang yang memakai hijab (representasi kesopanan), tapi banyak yang korupsi atau bertindak arogan sampai viral di medsos. Ada yang penampilannya cantik atau ganteng, tokoh agama, maupun pejabat publik, tapi selingkuh dan melakukan tindak kriminal. Orang yang demikian seperti buah kedondong, mulus di luar, tapi 'berduri' di dalam.

Sebaliknya, ada orang yang tato-an dan rambut gondrong seperti preman, tapi hatinya lembut dan suka menolong.

Panen buah duren | foto: dokumentasi pribadi
Panen buah duren | foto: dokumentasi pribadi

Demikian pula dengan duren. Orang gampang menghakimi dari penampilan luarnya. Kulitnya kasar, berduri, tajam. Jangankan menyentuh, melihatnya saja sudah ngeri. Sakit kalau tertusuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun