2) Pola hidup sehat dengan produk rempah
Kesehatan itu mahal harganya. Untuk apa punya banyak uang, lalu karena gaya hidup keliru justru menimbulkan penyakit dalam tubuh. Kebanyakan kita, khususnya generasi milenial, telah 'diracuni' dengan makanan cepat saji, minuman bersoda maupun bubble tea yang minim manfaat bagi kesehatan. Enaknya sesaat di mulut, berikutnya jadi sumber penyakit.
Padahal ada harga yang jauh lebih terjangkau untuk 'membeli' kesehatan. Pola hidup sehat kuncinya, salah satunya dengan mengonsumsi olahan rempah. Presiden Jokowi telah memberi teladan. Dengan kesibukan beliau, dari rapat di istana negara sampai kunjungan ke daerah-daerah badannya tetap bugar. Apa rahasianya? Minum jamu. Setiap pagi Jokowi mengonsumsi campuran temulawak, jahe dan kunyit. Ia konsisten mengonsumsi jamu sejak 17-18 tahun lalu hingga sekarang.
Saya enggan ketinggalan. Istri saya produsen minuman rempah. Akibatnya, saya pun 'terpaksa', ketularan gemar mengonsumsi produk rempah, padahal dulunya tidak suka. Istri saya produsen minuman rempah siap minum, memproduksi dua minggu sekali. Saya sudah mencicip semua jenis minuman rempah olahannya: jahe-sereh, kunyit asam, temulawak, beras kencur, dan wedang ambyang. Semuanya enak, dan tentu menyehatkan badan.
Kami terbiasa membagikan gratis minuman rempah kepada orang-orang di sekitar. Tetangga, rekan kerja, kurir, satpam, petugas kebersihan, tukang becak bahkan tukang parkir. Motivasi utamanya mengenalkan produk olahan rempah kepada sebanyak mungkin orang. "Merempahkan" masyarakat.
Untuk kebutuhan harian, kami menanam kunyit, temulawak, jahe, sereh dan lengkuas di sepetak kebun orang tua. Di secuil halaman rumah kami juga menanam umbi rempah-rempah di dalam polibek maupun pot. Ini kiat sederhana kami untuk bersahabat dengan rempah.
Baca juga: Rempah dan Peran Kita Merevitalisasi Warisan Kekayaan Bangsa (Bagian 1)