Engkau sungguh indah,Â
Kemudian engkau pergi tergerus malam
Di esok hari kamu Kembali muncul
Datang dan pergi tanpa memikirkan orang bahagia memandangmu
Hanya mendung menjadi lawan, menutupi keindahanmu.
Kegiatan menulis catatan dan puisi ini mulai kusukai beberapa tahun lalu, saat seorang perempuan yang memiliki keindahan bak senja, selalu hadir di depan mata. Kejadian pertama berjumpa di halte ini menyisakan kesan yang dalam.
Katanya catatan dan puisi akan membuat kamu selalu nyaman dalam kesendirian. Tuangkan keluh kesah dalam buku kecil dan ungkapkan keindahan alam melalui kata kata puisi.
Aku tenggelam dalam puisi hingga tidak menyadari senja akan segera pergi. Melihat jarum jam, di pergelangan tangan sudah lebih dari satu jam aku menunggu. Akhirnya aku putuskan berjalan meninggalkan halte.
"Randi, ran, randi," berteriak memanggilku
Dia berlari mengejar sambil terus berteriak "Ran randi randiiii....."
Mendengar ada yang memanggil namaku aku menengok ternyata Rini yang memanggil.