Mohon tunggu...
Wamdi Jihadi
Wamdi Jihadi Mohon Tunggu... -

Nilai kita bukan pada apa yang kita miliki, namun apa yang kita beri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berita

4 April 2016   08:01 Diperbarui: 4 April 2016   08:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tit! Tiit! Tiiit! Tuuut!

“Saudara-saudara! Baru beberapa hari yang lalu rasanya kita memilih pemimpin. Ternyata yang terpilih juga pemimpin yang membawa luka.”

“Turunkan! Turunkan! Turunkan!”

“Tit! Tit! Tuut!”

“Miliaran anggaran yang ditelan dalam pemilihan itu tak membawa arti apa-apa, saudara-saudara!”

“Ganti! Ganti! Ganti!”

“Tit! Tut! Tit! Tut! 

“Kita sebagai generasi muda malu dengan kepala daerah seperti ini, kawan-kawan sekalian! Di media lokal dan nasional yang dibicarakan cuma kurap yang tak pernah sembuh di negeri ini! ini pemimpin kita yang ketiga kalinya terjerat dalam kasus korupsi!”

“Tiiit! Tuuut!”

“Hidup mahasiswa! Hidup mahasiwa!” kepalan tangan dan poster bergambar tiga ekor tikus yang dikerangkengi diangkat tinggi-tinggi.

“Ah, kita lihat besok ketika mahasiswa-mahasiswa itu jadi pemimpin!” Pengendara motor di sampingku buka mulut. Asanya sepertinya sudah putus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun