“Tit! Tiit! Tiiit! Tuuut!
“Saudara-saudara! Baru beberapa hari yang lalu rasanya kita memilih pemimpin. Ternyata yang terpilih juga pemimpin yang membawa luka.”
“Turunkan! Turunkan! Turunkan!”
“Tit! Tit! Tuut!”
“Miliaran anggaran yang ditelan dalam pemilihan itu tak membawa arti apa-apa, saudara-saudara!”
“Ganti! Ganti! Ganti!”
“Tit! Tut! Tit! Tut!
“Kita sebagai generasi muda malu dengan kepala daerah seperti ini, kawan-kawan sekalian! Di media lokal dan nasional yang dibicarakan cuma kurap yang tak pernah sembuh di negeri ini! ini pemimpin kita yang ketiga kalinya terjerat dalam kasus korupsi!”
“Tiiit! Tuuut!”
“Hidup mahasiswa! Hidup mahasiwa!” kepalan tangan dan poster bergambar tiga ekor tikus yang dikerangkengi diangkat tinggi-tinggi.
“Ah, kita lihat besok ketika mahasiswa-mahasiswa itu jadi pemimpin!” Pengendara motor di sampingku buka mulut. Asanya sepertinya sudah putus.