Setelah status akun saya sudah tervalidasi sejak tahun 2013, centang saya tiba-tiba lenyap dari Kompasiana beberapa bulan lalu. Ini artinya akun saya tiba-tiba berubah menjadi tak tervalidasi. Saya sudah pernah menanyakan kepada pengelola Kompasiana, mengapa centang saya hilang.
Pengelola Kompasiana sangat responsif, memberikan reaksi yang sangat cepat. Saya menerima jawaban bahwa ada perubahan peraturan. Saya disarankan untuk melakukan validasi sekali lagi, dan akan menerima centang biru.
Bukan hanya kali ini pengelola sangat responsif. Beberapa kali pertanyaan saya dijawab dengan cepat, meskipun akun saya sudah tidak bercentang.
Pernah saya mencoba memvalidasi. Tapi selalu gagal. Karena saya harus mengisi kolom provinsi, kota, kecamatan. Bagaimana mungkin saya yang tinggal di Belanda bisa mengisi kolom ini? Padahal tanpa mengisi kolom ini, akun tidak bisa tervalidasi.
Setelah mencoba dan gagal tervalidasi, hal ini tidak begitu lagi saya persoalkan. Saya belum menanyakannya ke pihak pengelola. Meskipun tentunya saya berharap akun saya bisa kembali tervalidasi seperti tahun 2013. Tapi sebagai tamu di Kompasiana, saya mesti taat pada aturan di Kompasiana. Kalau memang tidak bisa tervalidasi, apa boleh buat.
Nyaman Menulis di Kompasiana
Saya betah menulis di Kompasiana. Kompasiana welcome terhadap tulisan-tulisan saya, meskipun sudah tak lagi tervalidasi.
Pernah karena kesibukan penulisan buku dan riset, sempat saya vakum agak lama di Kompasiana. Setelah pada tahun lalu saya kembali menulis di Kompasiana, saya menemukan kenyamanan menulis. Kompasiana semakin maju dan berkembang.
Di sini saya bertemu banyak penulis dengan isi kepala beragam. Buat saya, ini adalah sesuatu yang bisa menambah wawasan. Dari mereka saya belajar banyak hal, ada hikmah yang bisa dipetik.
Setelah akun saya sekarang tidak tervalidasi, saya tidak merasa didiskriminasi oleh pengelola Kompasiana. Artikel saya tetap diberi tempat. Nama saya pernah dicantumkan sebagai salah satu Kompasianer Pilihan. (Tentu label ini belum apa-apa dibanding pencapaian yang telah diraih oleh para Kompasianer hebat lainnya).
Don't Judge a Book by Its Cover