Atau bisa jadi pula, sang coach telah lupa dan "menganggap" federasi di luar negeri, para pejabatnya adalah orang orang yang tidak profesional, sehingga "mengizinkan" para pemain dari Indonesia dan pelatih dari Indonesia (yang dinegaranya sedang kena sanksi), berkiprah di negara mereka.
Namun sayang coach, kami pecinta sepakbola nasional., menolak lupa dengan pernyataan anda di media 1 tahun yang lalu,..
Sungguh sayang, jika kemampuan coach yang hebat dan seharusnya bisa mandiri, digunakan hanya untuk kepentingan kelompok belaka.
Â
Salam
Author
Â
Agus Walliet
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI